Tuhan Itu Demokratis

Tuhan itu demokrtis, apa pun permintaan manusia akan di berikannya.
Masa hidup di dunia adalah masa menanam, menanam kebaikan, menanam amal , masa mendidik anak menjadi soleh, masa menyingkirkan duri pada saat bertemu di jalan, masa berkata yang baik saja atau diam, masa banyak menyumbang untuk membantu sesame atau rumah ibadah, masa membantu . Sangat  banyak amal yang bisa kita lakukan, dan sering tidak kita sadari bahwa sebenarnya apa yang sedang ada di hadapan kita adalah seuatu peluang berbuat kebaikan dan artinya kesempatan mendapatkan pahala.Contohnya antara  lain:
Mengerjakan sholat sebaik mungkin
Berdzikir sebanyak mungkin selalu
Berpuasa yang wajib dan sunah semampu kita
Membaca Quran sebanyak-banyaknya
Berkata yang baik-baik saja dan tetap berkata baik walau keadaan tidak mendukung
Menghindari berkata buruk di saat keadaan mendukung
Menyingkirkan duri atau paku dari jalanan
Menyempurnakan wudhu
Membantu tetangga yang kekurangan dengan sayur, lauk, atau bahkan uang, sesuai kemampuan
Sebanyak mungkin sedekah atau infaq sesuai kemampuan keuangan
Membantu setiap saat teman, tetangga, keluarga, dan siapa pun orang yang membutuhkan bantuan
Menggunakan mata hanya untuk memandang yang baik
Menggunakan tangan hanya untuk mengerjakan yang baik
Menggunakan langkah kaki hanya kepada kebaikan
Memikirkan dengan akal sesuatu yang bermanfaat
Bekerja sebaik mungkin sesuai tugas yang di berikan
Senantiasa tersenyum kepada siapa pun
Tak malu meminta maaf atas segala kesalahan
Memaafkan pada saat orang berbuat kesalahan kepada kita
Berpikir positif terhadap segala kejadian yang menimpa
Menghindari berghibah atau mengerumpi dan sadar bahwa itu umpama memakan bangkai
Memperoleh uang dari  jalan kebaikan
Menggunakan uang kepada jalan kebaikan
Memberikan saran selalu kepada siapa pun yang membutuhkan demi kebaikan
Mendengarkan hanya yang baik-baik saja
Mengurangi membuang waktu dengan menonton TV yang berisi gossip,dll
Sangat  banyak lagi peluang berbuat kebaikan, tuhan telah bersikap sangat demokratis kepada kita manusia, kita akan memilih surganya ataukah kita akan memilih neraka. Mana yang kita pilih maka terserah kepada kita untuk menjalaninya. Tuhan pasti akan berikan semua kepada kita mana yang telah kita pilih. Hanya pertanyaannya sanggupkah kita menahan siksa akibat pilihan kita terhadap nerakanya karena perbuatan kita.