PNS Harus Hati Hati Jika Meminjam Uang

PNS HARUS HATI-HATI JIKA MEMINJAM UANG
Dewasa ini meminjam uang sepertinya menjadi suatu keharusan, terlebih bagi PNS. Dengan semakin mudahnya pinjaman di dapatkan PNS menjadi semakin banyak yang meminjam dan semakin besar pula jumlah pinjaman yang di ambil. Bank pun dengan demikian semangat, dengan beragam kemudahan memberikan pinjaman kepada PNS tanpa pikir-pikir lagi, tidak seperti kepada masyarakat umum yang harus panjang prosedur. Cukup dengan jaminan SK maka pinjaman PNS pun akan cair dalam 1 minggu 2 minggu.

Sebenarnya pinjaman adalah sesuatu yang di perbolehkan, hanya hendaknya harus ada perencanaan dalam proses peminjaman itu. Meminjam harus di lakukan untuk sesuatu yang sifatnya mendesak dan primer, semisal keperluan membangun rumah, menyekolahkan anak, membeli tanah atau pembelian-pembelian yang sifatnya untuk investasi. Peminjaman sebaiknya tidak dilakukan untuk pembelian yang sifatnya konsumerisme, semisal membeli motor padahal motor kita baru berusia 1, 2 tahun hanya karena ingin dengan merk motor yang trendi maka kita kemudian membeli motor baru. Peminjaman untuk sesuatu yang sifatnya investasi adalah peminjaman yang cukup bagus di lakukan dewasa ini dan peminjaman model begini yang dewasa ini lagi ngetrend di seminarkan, dan di besar-besarkan dengan membeli rumah tanpa modal, membeli tanah tanpa modal dan sebagainya. Prosesnya begini, 1 barang(rumah,tanah,ruko,dll) akan di beli oleh seseorang tanpa dia mempunyai uang sepeser pun. Caranya adalah dia meminta bank untuk membelikan rumah tersebut dan orang tersebut tadi yang akan mengangsur pembayarannya kepada bank. Lalu dari mana orang tadi akan mengangsur kepada bank, maka orang tadi akan mengangsur pembelian tadi kepada bank dengan menyewakan obyek yang dia beli tadi, missal angsuran tanah atau rumah yang di beli seharga 100 juta, dalam 8 tahun akan menjadi 180 juta, maka kurang lebih dia harus mengangsur kepada bank sebesar 1,9 juta. Maka sebesar itulah dia akan harus menyewakan propertinya tadi. Maka analisa terhadap harga sewa obyek yang akan kita beli sangat penting jika kita ingin berivestasi model begini karena jika sampai salah analisa yang terjadi adalah barang jaminan kita yang jutru ludes di sita bank. Namun jika berhasil rumah/tanah seharga 100 juta tadi di pastikan sudah akan berkembang menjadi lebih dari 300 juta.

Perlunya pinjaman bagi PNS sebenarnya bergantung kepada seberapa urgen pinjaman itu karena jangan sampai terjadi selepas pinjaman yang kemudian tidak menjadi apa pun sementara kita harus mengangsur pinjaman sampai bertahun-tahun kemudian. Maka sebaiknya jumlah angsuran pinjaman kita tidak lebih dari 40% gaji kita. Dengan demikian gaji yang ibaratnya telah habis kita ambil di depan itu tidak menyebabkan turunnya semangat kerja kita di kantor dan tidak menyebabkan kekurangan bagi kita dalam mencukupkan kebutuhan hidup sehari-hari. Demikian juga perbank kan harusnya tidak memberikan kemudahan yang teramat sangat bagi PNS dalam melakukan peminjaman sehingga gaji PNS tidak sampai habis untuk membayar cicilan kepadanya(bank).

Apa pun sebaiknya peminjaman tidak perlu di lakukan karena peminjaman adalah sesuatu yang menyebabkan terkurangnya sumber daya untuk mencukupkan kebutuhan hidup sehari-hari. Gaji PNS tidak besar jadi lebih baik kita mengelolanya dengan seoptimal mungkin dan menyimpannya sedikit demi sedikit manakala kita menginginkan sesuatu dan itulah yang lebih selamat untuk kita.