SEPANJANG JALAN KENANGAN

 SEPANJANG JALAN KENANGAN
Sungai Mahakam adalah sungai yang berada di Kalimantan timur. Dengan panjang 900 an KM, sungai Mahakam adalah salah satu sungai terpanjang di Indonesia. Sungai  Mahakam juga melalui ibu kota Kalimantan Timur yaitu Kota Samarinda, ibu kota kabupaten terkaya di Indonesia yaitu Kutai Kartanegara dan Ibu kota kabupaten Kutai Barat yakni Sendawar, dan di tambah dengan ibukota salah satu kabupaten terbaru di daerah hulu yakni Mahakam Hulu di daerah Long Bagun
. *************
Aku duduk termenung di atas kapal motor yang akan membawaku ke daerah Melak,daerah tujuanku hari ini kebetulan sedang ada Dinas Luar dari kantorku. Aku dapat menggunakan taxi atau bus umum, namun buruknya jalan ke daerah kubar membuatku lebih memilih jalan sungai. Seorang gadis kulihat juga tengah termenung sembari memandangi tepian sungai Mahakam yang masih ramai oleh aktivitas warga karena kami baru saja  meninggalkan kota Samarinda.
Aku segera menghampirinya,” sendirian , mbak?” tanyaku kemudian sembari mengulurkan tangan kepadanya.” Nasib”, kataku kemudian memperkenalkan namaku. Dia tersenyum, “Nama saya Indah, iya sedang tugas ke Melak. Ada sedikit pekerjaan dari kantor, “ katanya kemudian.
“ Oh, Indah. Kamu sudah pernah ke Melak ya.”
“Belum, Mas. Saya belum pernah ke Kubar. Baru kesempatan ini, pengen lihat suasana sepanjang sungai Mahakam, kata orang sangat indah jika ke kubar melalui jalan sungai.”
Sungai Mahakam memang mempunyai riwayat yang demikian panjang, sepanjang aliran sungainya yang mengalir dari sumber mata airnya di daerah perbatasan Malaysia, wilayah kabupaten Kutai Barat, sampai wilayah kabupaten Kutai Kartanegara di daerah muara,. Sungai Mahakam telah menjadi saksi atas perkembangan Propinsi Kalimantan Timur.
“ Ya mbak, memang Jika kita melakukan perjalanan dengan menumpang Kapal motor, kita akan mendapati panorama yang demikian indah di sepanjang sungai Mahakam. Di atas kapal motor ini kita bisa melihat bebas ke sekeliling. Kita akan bisa melihat hamparan perumahan di tepian Mahakam dan banyak pemandangan menarik. Cuma mohon di maklumi masyarakat yang masih sangat tergantung dengan sungai Mahakam. Banyak masyarakat masih melakukan aktivitas MCK di tepi sungai. Maka di pagi seperti saat ini atau di sore hari jika melalui kota/desa sepanjang sungai Mahakam kita akan melihat bahwa sungai Mahakam ibarat suatu tempat pemandian raksasa,”aku menjelaskan secara panjang lebar kepada gadis di sampingku.
“ Nah, kalau kapal-kapal tambang pembawa batu bara itu dari mana, mas”. Indah berkata sambil menunjuk ponton-ponton yang berselisihan dengan kapal kami.
“Di tepi sungai Mahakam kita memang akan melalui aktivitas pertambangan. Memang di sepanjang sungai Mahakam banyak sekali  perusahaan-perusahaan tambang yang melakukan eksploitasi. Bahkan terkadang kita bisa melihat aktivitas muat batubara ke ponton, yang ukurannya mampu memuat batu bara 3000 s.d 12.000 ton. Batu bara itu dimuat dengan ponton , lalu dengan ponton itu di tarik ke muara untuk di muat ke kapal yang mampu memuat batu bara 60.000 s.d 120.000 ton batu bara. Batu bara itu kemudian di tarik sampai keluar negeri untuk di ekspor ke Negara tujuan seperti India, Cina, Jepang,Italia, dan banyak lagi Negara tujuan ekspor. Namun sebagai buah dari pengerukan batu bara yang demikian dahsyat kita juga akan melihat lubang-lubang raksasa menganga.”
“ Sayang sekali ya. Tambang sangat menjadi dilema, di satu sisi menjadi sumber devisa tapi di sisi lain menyebabkan kehancuran lingkungan. Danau-danau raksasa itu hanya akan menjadi bencana saja bagi warga sekitar. Sudah begitu dari berita-berita di koran saya pernah mendengar sumber listrik kita bisa jauh lebih murah jika memakai batu bara, bukan dari Solar dan sejenisnya. Jadi kenapa tidak kita gunakan sendiri saja batu bara itu untuk keperluan kita” Dari kata-katanya aku tahu Indah cukup memahami permasalahan.
“ Nah, mbak, kalau yang itu kapal-kapal menarik kayu.” Kali ini aku menunjuk kapal tengah menarik kayu-kayu gelondongan tepat di belakang ponton yang mengangkut batu bara. Memang selain ponton batu bara, di perjalanan kita akan menemui ponton atau kapal yang menarik puluhan, ratusan dan bahkan ribuan kayu gelondongan. “Kayu yang di bawa biasanya adalah kayu-kayu ringan yang bisa mengapung di air, maka jenis jenisnya antara lain kapur, meranti dari jenis yang ringan,dan bukan dari jenis berat seperti bengkirai atau ulin. Pada masa jaya perkayuan di Kaltim, kayu kayu gelondongan ini bisa kita jumpai setiap beberapa menit sekali, seperti halnya batu bara sekarang. Namun seiring meredupnya bisnis perkayuan,kapal penarik kayu-kayu gelondongan yang mengapung di sepanjang sungai Mahakam menjadi jarang kita temui.” Aku masih terus saja menjelaskan secara panjang lebar.
Kami kemudian masuk ke dalam kapal karena cuaca sudah sangat terik. Untuk kemudian beristirahat di dalam kapal. Meski hanya di lapisi kasur tipis namun cukup nyaman beristirahat kapal.
. *************
Di sore hari karena kepenatan berbaring aku kembali duduk di atas kapal, di mana aku bisa bebas melihat pemandangan kesepanjang tepian Mahakam, dan ternyata aku tengah berada di daerah Kota Bangun, dapat aku ketahui dari jembatan yang membentang di kejauhan di depan.
“Wah, bagus ya jembatannya, megah banget,” seseorang mengejutkanku. Ternyata Indah juga sudah berada di sampingku selain beberapa penumpang lain yang juga tengah asik memandangi indahnya tepian Mahakam.
“ Iya, megah banget tapi lucu sekali, soalnya jalan penghubung di seberang belum lagi tersedia. Jadi jembatan megah cuma jadi ajang rekreasi warga Liang dan Kota Bangun. Nah mbak, kalau kita ikuti alur sungai yang kearah sana kita akan bertemu dengan danau-danau besar Mahakam, yaitu Danau Jempang, Danau Melintang dan Danau Semayang. 3 danau ini sangat populer karena pada jaman dahulunya dan sampai sekarang terkadang masih di temui kumpulan ikan pesut yang langka. 3 danau tersebut memang menjadi sumber mata pencaharian bagi ribuan warga, karena kekayaan jenis ikan di 3 danau tersebut mampu memberikan sumber penghidupan yang tiada habisnya. Sayang sekali luasan danau sudah sangat jauh menyusut sekarang karena pendangkalan yang terus menerus. Dulunya mbak, kalau kita naik kapal melalui danau Semayang, karena saya dulu pernah tinggal di daerah Kahala yang harus melalui danau, kita seperti tengah berada di tengah laut, tepi-tepinya tidak terlihat  karena luasnya danau. Sekarang bahkan kita hanya bisa menggunakan ketinting untuk melalui danau pada saat musim kemarau tiba”
“ Iya, mas.Enceng gondok dan gulma air memang super sekali perkembangannya. Sebentar saja dia akan menutup wilayah yang sangat luas. Mestinya ada pembersihan rutin untuk gulma-gulma demikian. Di daerah rawa pening di Jawa Tengah pembersihan enceng gondok terus di lakukan namun selalu kalah cepat dengan pertumbuhan enceng gondok. Demikian juga pembersihan dengan penyemprotan senyawa alami dan akhirnya pengerukan dengan alat berat merupakan usaha-usaha untuk mengurangi dampak enceng gondok.Selain itu di sana ada kerajinan anyaman dan kursi-kursi dengan bahan dasar enceng gondok, lumayan bertruk truk enceng gondok di ambil setiap hari.”
“ Kasihan warga, produksi ikan asin Mahakam yang sangat terkenal bisa makin berkurang secara drastic beberapa tahun ke depan.”kataku kemudian. Kami diam, dengan hayalan kami masing-masing sembari memandangi warga yang hilir mudik dengan ces (perahu bermesin ketinting), kapal-kapal kecil dan juga burung-burung pemakan ikan yang bertebaran di langit maupun ditepian sungai tengah mencari ikan. Aku kemudian permisi untuk kembali ketempatku di dalam kapal., untuk membersihkan tubuhku yang sudah sangat penat.
*************
“ Mas kan dari Melak, ada apa saja di sana?” malam harinya kami kembali duduk di atas kapal menikmati suasana tepian mahakam.
“ Iya mbak, subuh esok kita sampai di Melak. Di Melak mbak nanti tinggal naik dan mencari hotel, banyak koq. Kutai Barat sekarang ramai, Ibu kotanya agak naik lagi sedikit di Sendawar atau Barong Tongkok. Banyak obyek wisata menarik di Kubar. Yang paling utama adalah keberadaan obyek wisata cagar alam kersik luway. Cagar alam kersik luway dulunya terkenal sekali bahkan di seluruh Indonesia karena kekhasan habitatnya. Puluhan, ratusan dan mungkin ribuan anggrek bisa kita jumpai di sana, diantaranya adalah anggrek hitam. Anggrek  pada masa lampau sangat banyak dan mudah di jumpai. Namun karena bencana yang berulang berupa kebakaran hutan yang terus menerus, jumlah dan jenis anggrek telah sangat jauh berkurang. Selain Kersik Luway juga banyak air terjun di Kubar, seperti Jantur Gemuruh dan Jantur Mapan.“ Indah mengangguk tanda mengerti.
“Di Kubar  juga sering kita jumpai upacara adat belian yang merupakan tradisi masyarakat, pengobatan masyarakat dan penghormatan arwah leluhur. Di acara ini akan kita jumpai banyak acara-acara tradisional seperti tari-tarian, permainan tradisional, acara persembahyangan, dan di puncaki dengan ritual pengorbanan kerbau. Acara ramai sekali, mbak,  biasanya berlangsung dalam waktu beberapa minggu. Acara dan tradisi daerah di kab. Kutai barat sangat sering berlangsung karena dukungan yang kuat dari pemerintah daerah terhadap pelestarian budaya local dan leluhur. “
“ Iya, mas. Memang budaya yang baik mesti kita pelihara. Bisa menjadi sumber devisa bagi daerah, terlebih jika bisa menarik banyak orang luar daerah untuk datang, cuma ya harus di poles dan gencar di  promosikan. Trus sarana prasarana seperti jalan, penginapan atau hotel, angkutan umum, kemudian SDM dan dukungan warga terhadap budaya. Misalnya di Bali, bisa menjadi daerah wisata dunia karena selain alamnya indah, penduduknya juga sangat welcome. Bayangkan , teman saya pernah tertinggal laptop, IPAD, uang 2 juta, dan jika di total mencapai 10 jutaan di taxi umum. Semalaman dia panic dan akhirnya pasrah barangnya hilang. Ternyata tas berisi barang-barangnya di kembalikan di pagi harinya karena si supir baru melihat pagi harinya ketika akan mencuci mobil. Trus beberapa waktu lalu emas satu plastic di kembalikan oleh penemunya. “
*************
Kami masih terus saja berbicara tentang banyak hal, sambil terus saja memandangi tepian Mahakam yang telah menjadi gelap karena malam yang telah menjelang. Namun suasana malam di atas kapal tetap saja ramai oleh banyak orang karena sinar matahari berganti dengan sinar bulan yang tengah purnama sehingga suasana menjadi sangat menawan. Seandainya keindahan Mahakam dapat terus di pelihara dari hulu sampai ke hilirnya alangkah beruntungnya daerahku ini. Dianugerahi kekayaan alam luar biasa, minyak bumi, gas, batu bara, perkayuan. Apakah bisa semua di wariskan untuk anak cucu kami nanti. Mudah-mudahan semua cukup bijak untuk berbagi bagi masa depan semua, tidak menghabiskan untuk kesejahteraan masa sekarang saja. Kasihan jika anak cucu hanya mendapatkan ampas saja dari semua kekayaan alam Indonesia. Pembicaraan dengan Indah terhenti karena kemudian kami kembali ke posisi kami masing-masing.
*************
Aku tersadar dari tidurku ketika ku dengar suara ramai orang-orang turun dari atas kapal. Ternyata kami sudah sampai di Melak. Aku pun dengan segera turun dari kapal dan naik ke tepian. Aku mencari-cari Indah tapi dia sudah tak ada lagi, entah kapan dia turun dari kapal, Diam-diam sebenarnya aku telah menyukai gadis itu, gadis manis berkerudung putih. Sayang No HPnya pun sehari semalam bersama belum sempat kutanyakan. Aku terus mencari kendaraan untuk menuju ke rumah Mbahku.
*************
Keesokan harinya aku segera mendatangi kantor tempat tujuanku untuk menyelesaikan tugasku di Sendawar, tidak sampai 15 menit aku telah sampai di sendawar dan segera menuju kantor dinas pendidikan. Aku kemudian duduk di ruang tunggu menanti giliran karena sudah di dahului oleh tamu lain. Ketika tamu lain itu keluar aku benar-benar sangat terkejut di buatnya karena ternyata Indah mempunyai tujuan yang sama dengan aku. Dia cuma tersenyum dan kemudian berkata,”Mas, nanti antar saya ya mengunjungi Kersik Luway atau air terjun yang kemarin Mas ceritakan.” Aku diam dengan hati yang berdebar sangat keras. Dan kemudian aku pun membalas senyum indahnya, senyum yang kuharap dapat selalu ku pandangi di setiap waktu.