BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu
indikator mutu sekolah ditentukan oleh adanya Rencana Kegiatan Sekolah (RKS)
dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang disusun dengan baik dan
benar. Dalam pencapaian mutu dimaksud, sekolah seperti yang telah diprogramkan
telah menetapkan kebijakan-kebijakan yang diantaranya mengarah kepada
peningkatan mutu pendidikan selama satu tahun dan jangka menengah (4 tahun).
Berkaitan dengan
hal itu, SMP Negeri 2 Sebatik memasuki tahun pelajaran 2016/2017 telah
menyiapkan suatau rencana strategis sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran
selama satu tahun (2016/2017) dan rencana pelaksanaan 4 tahun kedepan dengan berdasarkan kepada
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) untuk tahun pembelajaran sebelumnya (2015/2016), fakta dan realita
dimasa sekarang, dan harapan-harapaan dimasa mendatang.
Oleh karenanya, sekolah
membuat RKS agar pelaksanaan pembelajaran tahun 2016/2017 akan berjalan dengan
efektif, lancar dan berkualitas. Dan harapannya, semua itu akan bermuara pada pendidikan
di SMP Negeri 2 Sebatik.
B. Landasan Hukum
Landasan Hukum penyususnan RKS adalah
sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
4.
Pendidikan
5.
PP RI No. 48 Tahun 2008 tentang
Penataan Pendidikan;
6.
PP RI No. 17 tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
7. PP RI Nomor 32 Tahun 2013 tantang Perubahan
Standar Nasional Pendidikan;
8. Impres No. 1 Tahun 2010 tentang Percepatan
Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional
tahun 2010
9. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi;
10. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan;
11. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana;
12. Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah
13. Permendiknas No. 24 Tahun 2008 tentang Standar
Administrasi Sekolah/M;
14. Permendiknas No. 25 Tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Perpustakaan Sekolah/M;
15. Permendiknas No. 26 Tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Laboratorium Sekolah/M;
16. Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Tenaga
Konselor;
17. Permendikna No. 69 Tahun 2009 tentang Standar
Pembiayaan;
18. Permendikbud No. 54 Tahun 2013, tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar danMenengah;
19. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
20. Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan dasar dan menengah
21. Permendikbud No. 68 Tahun 2013, tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP;
22. Permendikbud No. 71 Tahun 2013 tentang Buku
Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru UntukPendidikan Dasar dan Menengah.
C.
Tujuan
Rencana Strategis
ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1.
Untuk memberikan gambaran
keadaan sekolah secara menyeluruh dimasa sekarang dan waktu lima tahun
mendatang;
2.
Untuk memberikan
masukan kepada pemerintah dan instansi terkait agar dapat melakukan pembinaan
maupun kerjasama dalam program pengembangan sekolah;
3.
Sebagai dasar bagi
sekolah untuk melaksanakan supervisi dan monitoring keterlaksanaan program dan
hasil-hasilnya sebagai umpan balik untuk memperbaiki RKS selanjutnya;
4.
Sebagai dasar
bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten, Provinsi, Pusat untuk
melaksanakan supervisi, monitoring keterlaksanaan program dan hasil-hasilnya
dalam rangka melakukan pembinaan.
BAB II
RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)
A.
Analisis Lingkungan Strategis
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi dan perkembangan kehidupan sosial masyarakat
yang makinmenggelobal dan makin tidak ada batas antara runag dan waktu dalam
kehidupan masyarakat internasional menuntut adanya pengembangan kompetensi
sumber daya manusia Indonesia yang semakin
tinggi. Sementara itu kondisi riil pendidikan kita dalam penyiapan
sumber daya manusia yang mampu bersaing secara global belum seperti yang
diharapkan, baik dalam jenjang pendidian dasar, menengah maupun pendidikan
tinggi. Hal ini dapat dilihat dari peringkat keberhasilan Indonesia dalam engembangan
sumber daya manusia (SDM) masih menduduki
ranking relatif bawah dan lebih rendah dari negara-negara tetangga kita,
khususnya dalam bidang sains dan teknologi.
Agar
generasi mendatang memiliki berbagai aspek penting dalam menghadapi tantangan masa
depan, perlu dicanangkan strategi yang jelas dan sistimatis dalam mewujudkan
SDM yang tangguh dan memiliki keunggulan yang bermutu. Untuk mewujudkan manusia
yang unggul maka upaya pembaharuan pendidikan merupakan salah satu kebijakan
strategis dan menentukan keberhasilan pendidikan masa depan yang dikehendaki.
Strategi pengelolaan pendidian tidak dapat terlepas dari faktor-faktor sosial,
budaya, sosial ekonomi dan keadaan geografis
yang sangat beraneka ragam. Faktor-faktor ini secara langsung maupun tidak
langsung akan mempengaruhi dunia
pendidikan dan oleh karena itu perlu adanya strategi yang khusus dalam
mengelola pendidikan sesuai jenjangnya.
Optimalisasi
di bidang pendidkan, pada prinsipnya bisa terwujud seandainya ketiga komponen
yang bertanggungjawab di bidang endidikan seperti pemerintah, orang tua dan
masyarakat bersinergi baik dalam gagasan
maupun potensi di dalam menghadapi problema dan tantangan pendidikan yang
semakin besar dan kompleks dengan melakukan pembaharuan-pembaharuan secara terencana,
terarah dan berkesinambungan.
B.
Analisis Kondisi Saat Ini
Salah satu
permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya
mutu pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah. Pemerintah telah
melakukan berbagai upaya dengan melakukan analisis situasi pendidikan sekolah saat ini untuk
meningkatkan mutu pendidikan seperti pengembangan kurikulum, peningkatan
kompetensi guru dan tenaga kependidikan, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana,
pengadaan buku dan alat dan alat pelajaran, perbaikan manajemen, pembiayaan dan
sumber dana sekolah, standar kelulusan, sistem penilaian dan peran komite
sekolah.
Mutu
pendidikan dasar di indonesia dilihat dari produk maupun proses belum dapat
dikatakan berhasil dengan maksimal. Dilihat dari rata-rata nilai ujian Nasioanl
masih banyak sekolah yang memiliki mutu kurang bahkan sangat kurang. Disamping
itu, aspek-aspek keterampilan personal, sosial, akademik dan vokasional juga masih kurang. Untuk
mengatasi permasalahan ini pemerintah telah melakukan reorientasi
penyelenggaran pendidikan dari Manajemen Berbasis Pusat menuju Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS). Di SMP Negeri 1 Muara Ancalong dan sekolah-sekolah lain pada jenjang
yang sama di Kabupaten kutai timur, pada umumnya cara mengajar guru masih belum
efektif. Sebagai rohnya pendidikan, ternyata proses pembelajaran yang ada masih
terlihat konvensional, guru banyak bicara dan siswa cenderung diam mendengarkan
(teacher centered) seraya menunggu perintah guru. Masih banyak guru yang belum memberdayakan
peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran (student centered).
Demikian juga dari sisi pemanfaatan fasilitas sekolah, hanya beberapa guru yang
mampu mengunakan sarana dan prasarana yang ada untuk memaksimalkan proses
pembelajaran di kelas. Padahal seperti kita ketahui semua bahwa di Kabupaten
Kutai timur telah diterapkan Kurikulum 2013 di semua sekolah dan jenjang
pendidikan baik negeri maupun swasta, yang seyogyanya ruh dari kurikulum 2013
itu diterapkan pada proses pembelajaran di sekolah yaitu pembelajaran dengan
menggunakan metode atau pendekatan scientific dan penilaian otentik. Namun
kenyataan di lapangan justru sebaliknya, guru masih menggunankan cara lama
yaitu kegiatan pembelajaran konvensional
seperti yang telah dijelaskan diatas.
Fakta lain
menyebutkan bahwa masih banyak sekolah yang belum mempunyai kelengkapan
laboratorium , seperti Lab. IPA, Lab. Bahasa, Lab. Komputer, perpustakaan
memadai dan jaringan internet. Dengan seperti ini, tentu proses pembelajaran
tidak berjalan optimal.
Penerapan
Manajemen Berbasis Sekolah yang berfokus
pada kemandirian, fleksibelitas, transparansi, akuntabilitas, dan paetisipasi
belum dilakukan secara penuh. Apalagi manajemen berbasic ICT yang mengacu pada
ISO 9001:2008, banyak sekolah yang belum mengimpementasikannya.
Standar
pembiayaan atau unit cost per siswa per tahun masih tergolong rendah, terlebih
sejak diluncurkannya dana BOS, banyak orang tua siswa yang menghendaki
pendidikan gratis samasekali, sehingga hampir kebanyakan komite sekolah tidak
mampu secara optimal memposisikan diri sebagai pendukung keberhasilan sekolah.
C.
Analisis Kondisi Pendidikan masa Mendatang
Profil
pendidikan pada lima tahun kedepan diharapkan akan berkembang menjadi suatu
sistem pendidikan yang tidak hanya berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan
(SNP) namun juga tetap menjaga komitmen untuk menghasilkan lulusan yang
berkualitas dan mampu bersaing baik dalam lingkup kabupaten maupun di tingkat
provinsi dan Nasional walaupun tidak berlabel sekolah bertarap nasional.
Pendidikan
lima tahun kedepan akan diwarnai oleh keterlibatan teknologi informatika pada
setiap aspek untuk menuju era globalisasi. Namun demikian output dan outcome
yang diharapkaan tetap berciori
Indonesia tidak hanya cerdas
dalam ilmu pengetahuan namun juga terampil dan berakhlak mulia, berbudi luhur,
santun, dan peduli terhadap sesama serta mengabdikan diri bagi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk dapat mewujudkan sistem pendidikan yang dicitakan seperti
tersebut diatas, diperlukan tata kelola pendidikan yang baik, benar,
partisipatif, transparatif, bertang bertanggungjawab, efektif, efesien, serta
keinginan untuk tetap menjaga budaya mutu. Prosese kegiatan pembelajaran pun
harus berubah bilamana ingin tetap menjaga kualitas produk. Kegiatan
pembelajaran yang hanya teacher-centered, guru ceramah dan siswa diam
mendengarkan, harus ditinggalkan. Harapan di masa mendatang, siswa harus
dilibatkan secara aktif pada setiap proses pembelajaran (student centered).
Pembelajaran tidak hanya mengembangkan aspek kognitif semata, namun juga ranah
afektif dan psikomotorik.
Sumber daya
manusia, baik tenaga pendidik dan tenaga kependidikan merupakan hal lain yang
perlu dikreasi agar menjadi SDM yang profesional dalam bidangnya. Peningkatan
profesionlitas guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, bahkan komite sekolah
baik dalam kinerja dan penguasaan teknologi informasi, maupun penguasaan bahasa
asing pada lima tahun kedepan adalah suatu keniscayaan.
Sarana dan
prasarana yang lengkap dan baik tentunya akan menjadi keharusan bagi SMP Negeri
1 Muara Ancalong bilamana ia ingin tetap menjadi the best pada tingkat
kabupaten, provinsi dan nasional. Fasilitas pembelajaran yang standard,
mutakhir serta berkualitas adalah suatu keharusan.
Tidak kalah
pentingnya adalah peran serta masyarakat di dalam pendidikan sangat diperlukan.
Bilamana hanya mengandalkan dana bos dan bosda dari pemerintah, dengan beban
kegiatan pembelajaran dan kegiatan kisiswaan yang luar biasa dibanding sekolah
pada umumnya, hasil yang diharapkan untuk tetap menjadi yang terbaik pada
setiap kegiatan akan sulit untu terealisasi.
Oleh karenanya,
pemerintah perlu untuk mengalokasikan dana pendidian sesuai dengan situasi dan
kondisi sekolah masing, andaikata peran komite dipangkas dalam hal bantuan
pendanan. Karena, sejatinya pemerintah daerah wajib bertanggungjawab
kelangsungan sekolah pada setiap jenjang. Berikut ini adalah tabel analisis
keadaan pendidikan di masa datang :
No.
|
Tinjauan Umum Dari Setiap
Standar
|
Kondisi
Pendidikan Yang Diinginkan di
Masa Datang
|
1.
|
Standar Isi
|
·
Sekolah memfasilitasi
pengembangan kurikulum melalui kegiatan MGMP sebagai mitra meningkatkan mutu
pendidikan
·
Sekolah menambahkan waktu
belajar siswa maksimal 4 jam dalam satu minggu pada mata pelajaran tertentu
·
Sekolah membuat silabus
dan RPP muatan lokal yang dikembangkan oleh sekolah.
·
Sekolah menyediakan jenis
layanan bimbingan yang mengacu pada pengembangan karir peserta didik
·
Sekolah menyediakan dan
melengkapi kebutuhan dan keperluan Pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah
|
2.
|
Standar Proses
|
·
Penyusunan dan pengembangan silabus disusun dibawah supervisi
pengawas sekolah
·
Penyusunan dan pengembangan RPP di bawah supervisi kepala sekolah
dan pengawas
·
Beban kerja minimal seluruh guru sekurang-kurangnya 24 (dua puluh
empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu dapat terpenuhi.
·
Ketersediaan buku pelajaran bagi seluruh siswa
·
Seluruh guru dapat menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunya setiap awal semester
·
Seluruh guru memulai dan
mengakhiri pelajaran sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan.
·
Seluruh gur melakukan penilaian secara sistematis dan terprogram
·
Kepala sekolah melakukan pemantauan terhadap proses pembelajaran
dan melakuan diskusi terhadap hasil pemantauan tersebut minimal 1 kali dalam
setiap semester
·
Kepala sekolah melakukan supervisi terhadap proses pembelajaran dan melakuan
diskusi terhadap hasil supervisi tersebut minimal 1 kali dalam setiap semester
·
Kepala sekolah mengevaluasi seluruh guru dalam melakukan proses
pembelajaran (mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran).
·
Seluruh guru melakukan strategi evaluasi dengan cara
membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan standar proses
dan mengidentifikasi kinerja dalam
proses pembelajaran sesuai dengan kompetensinya.
·
Sekolah memiliki laporan pemantauan proses pembelajaran.
·
Sekolah melakukan tindak lanjut pelaporan (disampaikan kepada
Pengawas Sekolah/UPT Dinas Pendidikan)
·
Kepala sekolah melakukan penguatan dan penghargaan kepada guru
yang telah memenuhi standar.
|
3.
|
Standar
Kompetensi Lulusan
|
· Sekolah mengembangkan program dalam
rangka meningkatkan hasil belajar siswa
· Sekolah melibatkan peserta didik dalam
proses pembelajaran agar siswa mampu menjadi pembelajar yang mandiri
· Sekolah menyusun program keterampilan
hidup bagi peserta didik
· Sekolah memfasilitasi peserta didik
dalam menerapkan dan menunjukkan sikap dan nilai-nilai yang jujur dan adil
· Sekolah menyusun program-program yang
mampu mengembangkan peserta didik dalam hal
memanfaatkan waktu luang
· Sekolah menyusun program peningkatan
kemampuan Iptek peserta didik
· Sekolah menyusun program-program yang
mampu mengembangkan peserta didik dalam hal menghasilkan karya kreatif secara
individual
|
4.
|
Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
|
· Sekolah dapat mengembangkan kualifikasi
akademik guru agar sesuai dengan standar
· Kepala Sekolah sudah memiliki Sertifikat
kepala sekolah/madrasah pada jenis dan jenjang yang sesuai dengan
pengalamannya sebagai pendidik
· Sekolah dapat memenuhi kualifikasi akademik tenaga administrasi
agar sesuai standar nasional pendidikan
· Sekolah dapat memenuhi kualifikasi
akademik Kepala dan Tenaga Perpustakaan agar sesuai Standar Nasional
Pendidikan
· Sekolah dapat mencapai kualifikasi
akademik Tenaga Laboratorium agar sesuai SNP
· Kepala sekolah melakukan pemantauan dan
penilaian terhadap disiplin guru yang ada di binaannya
· Sekolah memfasilitasi peningkatan
kemampuan guru dalam hal memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kualitas
kegiatan pembelajaran
· Sekolah dapat memfasilitasi pendidik
untuk meningkatkan kompetensi profesional agar sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan
· Kepala sekolah mampu menerapkan
nilai-nilai kewirausahaan dalam mengeloa kegiatan unit produksi
· Sekolah dapat memfasilitasi pemenuhan kompetensi
tenaga administrasi agar memenuhi Standar
· Kepala dan atau Tenaga Perpustakaan dapat
memenuhi kompetensi agar sesuai
standar
· Kepala dan Tenaga Laboran memiliki
kompetensi agar sesuai sesuai standar
|
5.
|
Standar Sarana
dan Prasarana
|
Sekolah dapat mengembangkan program yang mengarah pada pencapaian 5 K di
sekolah
|
6.
|
Standar
Pengelolaan
|
·
Sekolah merumuskan visi
dan misi sesuai dengan prosedur dan mensosialisasikannya kepada semua warga
sekolah
·
Dalam
penyusunan rencana kerja, sekolah dapat mengikuti prosedur sesuai ketentuan
dan tersosialisasi dengan baik kepada seluruh stake holder
·
Sekolah
mengembangkan KTSP dan pedoman evaluasi pembelajaran dan pengembangan
kurikulum
·
Sekolah
dapat menyusun dan menetapkan
peraturan akademik yang memuat ketentuan pemanfaatan fasilitas sekolah
·
Sekolah melaksanakan program-program
kesiswaan secara optimal agar
memberikan kepuasan kepada siswa
·
Sekolah
menetapkan mekanisme pemantauan pemanfaatan keuangan secara internal agar
tidak terjadi penyimpangan
·
Sekolah
mengajak dunia usaha/dunia industri
yang terletak dekat sekolah agar mendukung terciptanya lingkungan yang
kondusif bagi pembelajaran
·
Sekolah
melaksanakan pengawasan terhadap program-program sekolah dan aspek-aspek yang
mempengaruhi mutu sekolah
·
Sekolah memiliki dan
mengelola sistem informasi dalam menampung masukan perbaikan dan penyebaran
informasi terkait sekolah
|
7.
|
Standar
Pembiayaan
|
·
Sekolah menyusun RKS/RKAS dengan melibatkan Pengawas Sekolah
·
Sekolah mengembangkan
unit-unit produksi yang mendatangkan pendapatan bagi sekolah
|
8.
|
Standar
Penilaian
|
·
Semua guru memanfaatkan
hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran (perbaikan RPP, perbaikan
metode, pemanfaatan media, pengelolaan kelas, dll)
·
Sekolah melaporkan
pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Komite Sekolah pada
semester terakhir
|
D.
Identifikasi Tantangan nyata (Kesenjangan Kondisi) Antara Kondisi
Pendidikan Saat ini terhadap Kondisi Pendidikan Pendidikan Masa Datang
Untuk lebih memudahkan pembahasan, berikut ini gambaran dua pola
tantangan nyata dalam b jangka
waktu menengah atau empat tahun kedepan.
1)
Bersifat Umum: Berdasarkan Analisis Di Atas
Berorientasi Kondisi Nasional, Regional, dan Global dan Ditinjau Dari Aspek-Aspek
Pendidikan Yang Umum untuk jangka Waktu 4 tahun
No
|
Tinjauan Umum
Setiap Standar
|
Kondisi pendidikan saat ini
|
Kondisi pendidikan masa datang
|
Besarnya tantangan
|
1
|
Standar Isi
|
·
Sekolah perlu
memfasilitasi pengembangan kurikulum melalui kegiatan MGMP sebagai mitra
meningkatkan mutu pendidikan
·
Sekolah perlu menambahkan
waktu belajar siswa maksimal 4 jam dalam satu minggu pada mata pelajaran tertentu
·
Sekolah perlu membuat
silabus dan RPP muatan lokal yang dikembangkan oleh sekolah.
·
Sekolah perlu menyediakan
jenis layanan bimbingan yang mengacu pada pengembangan karir peserta didik
·
Sekolah perlu menyediakan
dan melengkapi kebutuhan dan keperluan Pelaksanaan bimbingan konseling di
sekolah.
|
·
Sekolah memfasilitasi
pengembangan kurikulum melalui kegiatan MGMP sebagai mitra meningkatkan mutu
pendidikan
·
Sekolah menambahkan waktu
belajar siswa maksimal 4 jam dalam satu minggu pada mata pelajaran tertentu
·
Sekolah membuat silabus
dan RPP muatan lokal yangdikembangkan oleh sekolah.
·
Sekolah menyediakan jenis
layanan bimbingan yang mengacu pada pengembangan karir peserta didik
·
Sekolah menyediakan dan
melengkapi kebutuhan dan keperluan Pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah.
|
|
|
|
·
|
·
|
|
D.2. Bersifat Khusus:
Berdasarkan Analisis Di atas, di bawah ini merupakangambaran berdasarkan IKKM
(SNP) unuk jangka Waktu 4 Tahun ke
depan.
NO
|
ASPEK
PENDIDIKAN
|
KONDISI
PENDIDIKAN SAAT INI
|
KONDISI
PENDIDIKAN MASA DATANG
|
BESARNYA
TANTANGAN
|
|
1
|
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
|
||||
a.
Bidang Akademik
|
|||||
IKKM
|
Rata-rata nilai UN tahun 2014/2015 4.31 (100%
|
Rata-rata nilai UN minimal mencapai standar rata-rata Nasional
(5.50)
|
1.19
|
||
Bidang Non Akademik
|
|||||
|
1.
Mengikuti Jambore Pramuka Asean ke 4
di Thailand thn 2014.
2.
Mengikuti Jambore Pramuka Dunia di
Jepang thn 2015
3.
Juara 1 O2SN SMP Cabang Atletik Tk
kabupaten thn 2013
4.
Juara 3 O2SN SMP Cabang Atletik Tk.
Provinsi thn 2013
5.
Juara 1 O2SN Cabang Bulu Tangkis
Tunggal Putra Tk Kabupaten thn 2015
6.
Juara 1 O2SN Cabang Bulu Tangkis Tunggal
Putri Tk. Kabupaten thn 2015
7.
Juara 3 O2SN Cabang Pencak Silat Tk.
Kabupaten thn 2015
|
1.
Terus berpartisipasi pada Jambore Pramuka tingkat Asean
2.
Terus berpartisipasi pada Jambore
Pramuka Dunia
3. Minimal
Juara 3 O2SN SMP Cabang Atletik Tk Provinsi
4.
Minimal juara harapan O2SN SMP Cabang Atletik Tk. Nasional
5.
Minimal Juara 3 O2SN Cabang Bulu
Tangkis Tunggal Putra Tk. Provinsi
6. Minimal
juara 3 O2SN Cabang Bulu Tangkis Tunggal Putri Tk. Provinsi
7.
Juara 1 O2SN Cabang Pencak Silat Tk.
Kabupaten
|
Partisipasi
Partisipasi
2
tingkat
3
tingkat
2
tingkat
2
tingkat
2
tingkat
|
||
2
|
STANDAR ISI
|
||||
IKKM
|
|
|
|
||
IKKM:
SI-SNP
semua mapel
|
1.
Tesusun KTSP K
13 semua mapel untuk kelas VII,VIII,IX
2.
Tersusun RPP
dan silabus Kurikulum 2013 semua kelas
|
1.
Tesusun KTSP (K
13) semua mapel untuk kelas
VII,VIII,IX
2.
Tersusun RPP
dan silabus Kurikulum 2013 semua kelas
|
1.
KTSP K 13
(kelas VII,VIII, IX)
2.
RPP dan Silabus
K 13 semua kelas
|
||
NO
|
ASPEK
PENDIDIKAN
|
KONDISI
PENDIDIKAN SAAT INI
|
KONDISI
PENDIDIKAN MASA DATANG
|
BESARNYA
TANTANGAN
|
||||||||
3
|
STANDAR PROSES
|
|||||||||||
IKKM:
|
||||||||||||
a.
Persiapan pembelajaran
|
||||||||||||
|
1.
Kepemilikan
silabu s dan RPP oleh guru 60%
2.
Kepemilikan
sumber belajar/bahan ajar untuk semua mapel 60%
3.
Pengembangan
perangkat untuk pemahaman guru
terhadap karakter siswa 60%
|
1.
Kepemilikan silabu
s dan RPP oleh guru 100%
2.
Kepemilikan
sumber belajar/bahan ajar untuk semua mapel 100%
3.
Pengembangan
perangkat untuk pemahaman guru
terhadap karakter siswa 100%
|
40%
40%
40%
|
|||||||||
b.
Persyaratan pembelajaran
|
||||||||||||
|
1.
Jumlah siswa
per rombel 20 anak untuk kelas IX dan 25 anak untuk kelas VII dan VIII
2.
Beban mengajar
24 jam/minggu
3.
Rasio antara
jumlah siswa dan buku teks 1 :1
|
1.
Jumlah ideal
siswa per rombel 32 anak
2.
Beban mengajar
24 jam/minggu
3.
Rasio antara
jumlah siswa dan buku teks 1 :1
|
13 anak
0%
0%
|
|||||||||
c.
Pelaksanaan pembelajaran
|
||||||||||||
|
1.
Cakupan
pendahuluan dalam pembelajaran oleh guru di kelas 80%
2.
Cakupan
penerapan pendekatan scientific dalam proses pembelajaran 50%
3.
Penerapan CTL,
joyful reflective learning 50%
4.
Penerapan ICT
sebagai media pembelajaran 30%
5.
Penerapan
pembelajaran tuntas 75%
6.
Cakupan
penerapan prinsip pembelajaran yang eksploratif, elaboratif, konfirmatif 50%
7.
Pnerapan
pembelajaran di luar kelas/sekolah 30%
8.
Cakupan
pelaksanaan penutup dalam pembelajaran 75%
|
1.
Cakupan
pendahuluan dalam pembelajaran oleh guru di kelas 100%
2.
Cakupan
penerapan pendekatan scientific dan penilaian otentik dalam proses
pembelajaran 100%
3.
Penerapan CTL,
joyful reflective learning 100%
4.
Penerapan ICT
sebagai media pembelajaran 100%
5.
Penerapan
pembelajaran tuntas 100%
6.
Cakupan
penerapan prinsip pembelajaran yang eksploratif, elaboratif, konfirmatif 100%
7.
Pnerapan
pembelajaran di luar kelas/sekolah 100%
8.
Cakupan
pelaksanaan penutup dalam pembelajaran 100%
|
20%
50%
50%
70%
25%
50%
70%
25%
|
|||||||||
d.
Pelaksanaan Penilaian
Pembelajaran
|
||||||||||||
|
1
Pengembangan
instrumen penilaian hasil belajar 60%
2
Variasi model
penilaian : 2 model
3
Pengolahan/analisis
hasil penilaian: 1 jenis yaitu manual
4
Pemanfaatan/tindak
lanjut hasil penilaian 40%
5
Penerapan
penilaian otentik 75%
|
1.
Pengembangan instrumen
penilaian hasil belajar 100%
2.
Variasi model
penilaian : 5 model
3.
Pengolahan/analisis
hasil penilaian: 1 manual dan berbasis
TIK
4.
Pemanfaatan/tindak
lanjut hasil penilaian 100%
5.
Penerapan
penilaian otentik 100%
|
40%
3 model
1 berbasis TIK
60%
25%
|
|||||||||
e.
Pengawasan
Proses Pembelajaran
|
||||||||||||
|
1.
Kegiatan
supervisi kelas 75%
2.
Kegiatan
monitoring pembelajaran lewat CCTV: 0%
3.
Cakupan
kegiatan evaluasi pembelajaran 60%
4.
Dokumen
pelaporan hasil evaluasi pembelajaran: 50%
5.
Cakupan tindak
lanjut hasil evaluasi pembelajaran 60%
|
1.
Kegiatan
supervisi kelas 100%
2.
Kegiatan
monitoring pembelajaran lewat CCTV: 100%
3.
Cakupan
kegiatan evaluasi pembelajaran 100%
4.
Dokumen
pelaporan hasil evaluasi pembelajaran: 100%
5.
Cakupan tindak
lanjut hasil evaluasi pembelajaran 100%
|
25%
100%
40%
50%
40%
|
|||||||||
|
||||||||||||
NO
|
ASPEK
PENDIDIKAN
|
KONDISI
PENDIDIKAN SAAT INI
|
KONDISI
PENDIDIKAN MASA DATANG
|
BESARNYA
TANTANGAN
|
||||||||
4
|
STANDAR TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
|
|||||||||||
a.
Kepala sekolah
|
||||||||||||
|
1.
Diklat Cakep 1
kali (sudah bersertifikat kepsek)
2.
Sudah
bersertifikat guru
3.
Diklat calon
asessor PKG 2 kali
4.
Diklat
Kurikulum 2013 sebanyak 3 kali
5.
Diklat Prodep
PKB kepsek 2 kali
6.
Diklat TIK 1 kali
7.
Diklat MGMP 2
kali
8.
Diklat
manajerial sekolah (MBS) 2 kali
|
1.
Diklat Cakep 1
kali (sudah bersertifikat kepsek)
2.
Sudah
bersertifikat guru
3.
Diklat calon
asessor PKG 5 kali
4.
Diklat
Kurikulum 2013 sebanyak 6 kali
5.
Diklat Prodep
PKB kepsek 5 kali
6.
Diklat TIK 4 kali
7.
Diklat MGMP 5
kali
8.
Diklat
manajerial sekolah (MBS) 5 kali
|
Cukup 1 kali
Cukup 1 kali
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
|
|||||||||
b.
Tenaga
Pendidik/Guru
|
||||||||||||
|
1.
Jumlah guru 12
orang (9 PNS dan 3 honorer)
2.
kulifikasi
pendidikan 100% S1
3.
Bersertifikasi
pendidik/ guru 50%
4.
75% sudah
mengikuti diklat Kurikulum 2013
5.
20% mengikuti
MGMP
6.
10% telah
mengikuti diklat bedah SKL
|
1.
Jumlah guru 12
orang
(9 PNS
3 honorer)
2.
kulifikasi
pendidikan 100% S1
3.
Bersertifikasi
pendidik/ guru 100%
4.
100% sudah
mengikuti diklat Kurikulum 2013
5.
100% mengikuti
MGMP
6.
100% telah
mengikuti diklat bedah SKL
|
3 PNS
100%
50%
25%
80%
90%
|
|||||||||
c.
Tenaga Administrasi,
Pustakawan, Laboran, dll
|
||||||||||||
|
1.
Jumlah tenaga
administrasi 3 0rang (PNS)
2.
Pustakawan 1
orang (honor daerah)
3.
Pelayan/penjaga
sekolah 1 orang (honor sekolah)
4.
Tukang kebun 1
orang (honor sekolah)
|
1.
Jumlah tenaga
administrasi 3 0rang (PNS)
2.
Pustakawan 1 orang
(PNS)
3.
Pelayan/penjaga
sekolah 1 orang (PNS)
4.
Tukang kebun 1
orang (PNS)
|
cukup
1 PNS
1 PNS
1 PNS
|
|||||||||
NO
|
ASPEK
PENDIDIKAN
|
KONDISI
PENDIDIKAN SAAT INI
|
KONDISI
PENDIDIKAN MASA DATANG
|
BESARNYA
TANTANGAN
|
|||
STANDAR SARANA PRASARANA
|
|||||||
a. Sarana dan Prasarana minimal
|
|||||||
|
1. Ruang Kepala sekolah tidak standar
2. Ruang wakil
kepala sekolah tidak ada
3. Ruang guru belum standar
4. Gudang tidak
ada
5. Lab. IPA tidak standar
6. Lab. Bahasa tidak ada
7. Ruang UKS tidak ada
8. Ruang komite
tidak ada
|
1. Ruang Kepala sekolah standar
2. Ruang wakil
kepala sekolah ada
3. Ruang guru
standar
4. Gudang ada
5. Lab. IPA Standar
6. Lab. Bahasa ada
7. Ruang UKS ada
8. Ruang komite
ada
|
Renovasi/bangun
baru
1
ruang wakasek
Renovasi/bangun
baru
1
gudang
Renovasi
1 Lab Bahasa
1 ruang UKS
1
ruang komite
|
||||
b. Sarana dan Prasarana lainnya
|
|||||||
|
Ruang/aula Pertemuan belum
representatif
|
Ruang/aula Pertemuan yang
repesentatif
|
1 ruang/aula pertemuan
|
||||
c. Fasilitas Pembelajaran dan
Penilaian
|
|||||||
|
Tempat
atau ruang olahraga belum representatif
|
Tempat
atau ruang olahraga yang representatif
|
1
ruang olahraga
|
||||
6.
|
STANDAR PENGELOLAAN
|
||||||
a. Perangkat dokumen, pedoman
pelaksanaan rencana kerja/ kegiatan
|
|||||||
|
1. Dokumen RPS
(RKAS-1 dan RKAS-2) baru 70%
2. Dokumen tata
tertib sekolah: 75%
3. Dokumen
administrasi untuk akreditasi: 80%
|
1. Dokumen RPS
(RKAS-1 dan RKAS-2): 100%
2. Dokumen tata
tertib sekolah: 100%
3. Dokumen
administrasi akreditasi: 100%
|
30 %
25%
20%
|
||||
b. Kemitraan dan peran serta
masyarakat
|
|||||||
|
1. Kerjasama dengan pihak swasta/perusahaan
2. Program kerja
Komite: 20%
3. Penghargaan
pada siswa, guru,karyawan berprestasi: 10%
|
1. Bantuan dana kegiatan ekstra
kurikuler
2. Program kerja
Komite: 100%
3. Penghargaan
pada siswa, guru,karyawan berprestasi: 100%
|
kadang-kadang
80%
90%
|
||||
7.
|
STANDAR KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN
|
||||||
|
a. Sumber
Dana
|
1. Bos Pusat
(APBN) Rp. 160.000.000,- per tahun
2. Bosda (APBD)
Rp. 44.800.000,- per tahun
|
3. Bos Pusat
(APBN) Rp. 160.000.000,- per tahun
4. Bosda (APBD)
Rp. 44.800.000,- per tahun
|
99 %
99%
|
|||
NO
|
ASPEK
PENDIDIKAN
|
KONDISI
PENDIDIKAN SAAT INI
|
KONDISI
PENDIDIKAN MASA DATANG
|
BESARNYA TANTANGAN
|
|||
|
b.
Penggunaan
Dana
|
Pelaporan
penggunaan dana: 90%
|
Pelaporan
penggunaan dana: 100%
|
10%
|
|||
c.
Dokumen
pendukung
|
Dokumen
pendukung pelaporan: 85%
|
Dokumen
pendukung pelaporan: 100%
|
15%
|
||||
d.
Pertisipasi Dana
|
Bantuan
dana dari orang tua siswa hanya pada kegiatan pelepasan siswa kelas IX pada
akhir tahun pelajaran
|
Kontribusi
biaya per siswa per tahun secara sukarela sangat diharapkan pada
kegiatan-kegiatan sekolah yang lain
|
kontribusi siswa secara
kontinyu
|
||||
e.
Unit Usaha Sekolah
|
Belum ada unit usaha
sekolah yang menghasilkan
keuntungan ekonomis
|
Terdapat
unit usaha sekolah yang menghasilkan
keuntungan ekonomis
|
ada unit usha
|
||||
8.
|
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
|
||||||
|
a. Ulangan
Harian
|
Frekuensi
ulangan harian oleh guru: 60%
|
Frekuensi
ulangan harian oleh guru:100%
|
40%
|
|||
|
b. Ulangan
Tengah Semester
|
Ulangan
Tengah Semester yang dilakukan sekolah: 50% soal belum dianalisis guru
|
Ulangan
Tengah Semester yang dilakukan sekolah: 100% soal dianalisis guru
|
50%
|
|||
|
c. Ulangan Akhir Semester
|
Ulangan
Akhir Semester yang dilakukan sekolah
50% soal belum dianalisis oleh guru.
|
Ulangan
Akhir Semester yang dilakukan sekolah
100% soal belum dianalisis oleh guru.
|
50%
|
|||
|
d. Ulangan
Kenaikan Kelas
|
Ulangan
Kenaikan Kelas yang dilakukan oleh sekolah 50% soal belum dianalisis oleh
guru.
|
Ulangan
Kenaikan Kelas yang dilakukan oleh sekolah 100% soal belum dianalisis oleh
guru.
|
50%
|
|||
|
e. Teknik
Penilaian
|
Teknik-teknik
penilaian yang digunakan guru dalam pembelajaran: 65%
|
Teknik-teknik
penilaian yang dipgunakan guru dlam pembelajaran: 100%
|
35%
|
|||
|
f. Instrumen
Penilaian
|
Variasi
instrument yang dikembangkan untuk penilaian baru 60%
|
Variasi
instrument yang dikembangkan untuk penilaian
100%
|
40%
|
|||
|
g. Penilaian Otentik Sesuai Kurikulum 2013
|
Penilaian
otentik seperti yang diharuskan dalam kurikulum 2013: 75%
|
Penilaian
otentik seperti yang diharuskan dalam kurikulum 2013: 100%
|
25%
|
|||
NO
|
ASPEK
PENDIDIKAN
|
KONDISI
PENDIDIKAN SAAT INI
|
KONDISI
PENDIDIKAN MASA DATANG
|
BESARNYA
TANTANGAN
|
9.
|
PENGEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN
SEKOLAH
|
|||
|
a. Budaya
bersih
|
Pengembangan
budaya bersih: 75%
|
Pengembanga
budaya bersih: 100%
|
25%
|
|
b. Lingkungan
sekolah
|
Penciptaan
lingkungan sehat, asri, indah, rindang,sejuk, dll. (tamanisasi): 70%
|
Penciptaan
lingkungan sehat, asri, indah, rindang,sejuk, dll. (tamanisasi): 100%
|
30%
|
|
c. Sistem
sanitasi/ drainase
|
Pememuhan
sistem sanitasi/ drainase: 35%
|
Pememuhan
sistem sanitasi/ drainase: 100%
|
80%
|
|
d. Tata Krama warga sekolah
|
Penciptaan
budaya tata krama ‘in
action’: 75%
|
Penciptaan
buday tata karma ‘in action’: 100%
|
25%
|
|
f. Kerja sama budaya
|
Peningkatan
kerjasama dengan dewan
kesenian Muara Ancalong
|
Peningkatan
kerjasama dengan lembaga lain relevan: 2 lembaga
|
2 lembaga
|
|
g. Lomba- lomba
|
Pengembangan
lomba-lomba kebersihan, kesehatan, dll. 2 lomba
|
Pengembangan
lomba- lomba kebersihan, kesehatan, dll. 5 lomba
|
3
jenis lomba
|
10.
|
PEMBELAJARAN BERBASIS KEUNGGULAN
LOKAL
|
|||
|
|
Belum tersusunnya
SK/KI, KD, SIlabus dan RPP muatan lokal: Ketrampilan dan seni Tari
kutai/jepen
dan dayak
|
Tersusunnya
SK/KI, KD, SIlabus dan RPP muatan lokal: Keterampilan dan seni budaya kutai dan dayak
|
Menyusun SK/KI, KD, Silabus
dan RPP tersebut
|
|
|
Pengembangan
lomba seni tari kutai/ jepen dan tari dayak
|
Pengembangan
lomba seni tari
jepen dan tari dayak baru 30%
|
70%
|
E. Rencana Strategis
E1. Visi Sekolah
“ Berprestasi,
terdidik, terampil, mandiri, dan berwawasan lingkungan berlandaskan IPTEK dan
IMTAQ”
Indikator
1.
Unggul dalam kegiatan akademik
2.
Unggul dalam lomba olahraga dan seni budaya.
3.
Unggul dalam disiplin.
4.
Unggul dalam kepedulian sosial.
5.
Unggul dalam kegiatan kepramukaan.
6.
Unggul dalam kepemimpinan dan manajemen sekolah.
7.
Unggul dalam pengelolaan lingkungan yang bersih
dan sehat.
8.
Unggul dalam pemanfaatan IT baik guru maupun
siswa
9.
Unggul dalam aktivitas keagamaan
E2. MISI Sekolah
misi SMP Negeri 1 Muara Ancalong dijabarkan sebagai berikut :
1.
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara
efektif sehingga setiap peserta didik berkembang secara optimal, sesuai dengan
potensi yang dimilikinya.
2.
Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk
mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal
3.
Menumbuhkan sikap disiplin dalam segala aktivitas
baik di lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.
4.
Menumbuhkan rasa kepekaan sosial terhadap sesama.
5.
Menumbuhkan semangat kepanduan pada setiap
peserta didik sehingga dapat menjadi anggota pramuka sejati.
6.
Menerapkan kepemimpinan demokratis dan manajemen
partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan
yang terkait dengan sekolah.
7.
Menumbuhkan budaya bersih dan sadar lingkungan
sekitar.
8.
Menumbuhkan dan mendorong guru dan siswa dalam
pemanfaatan IT secara optimal
9.
Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap
ajaran agama yang dianut dan budaya
bangsa sehingga menjadi sumber kearipan dalam bertindak.
E3. Tujuan Sekolah
Sejalan dengan
TujuanPendidikan Dasar dalam Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 yaitu meletakkan dasar kecerdasan , pengetahuan , kepribadian, akhlak mulia , serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh SMP Negeri 1 Muara Ancalong adalah sebagai berikut :
1.
Pada emapat tahun kedepan sekolah mampu mencapai
standar kompetensi lulusan
sesuai Standar Nasioanl pada semua mata pelajaran.
2.
Pada empat tahun kedepan memiliki tim olahraga
dan kesenian minimal 3 cabang masing-masing dan
mampu menjadi juara di tingkat
kabupaten dan provinsi.
3.
Pada empat tahun kedepan semua warga sekolah
telah 100% menerapkan sikap disiplin
dalam semua aktivitas baik di sekoah maupun di luar lingkungan sekolah.
4.
Pada empat tahun kedepan, semua warga sekolah
telah mampu berbagi dengan warga
sekitar yang memiliki keterbatasan.
5.
Pada empat tahun kedepan, memiliki gugus depan
dan angota pramuka yang mampu
tampil dan juara pada kegiatan pramuka tingkat nasional dan internasional.
6.
Pada empat tahun kedepan sekolah telah mampu
menerapkan kepemimpinan demokratis
dan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang
terkait dengan sekolah.
7.
Pada empat tahun kedepanguru, tenaga,
administrasi, dan siswa mampu memanfaatkan
IT secara optimal serta semua informasi tentang sekolah dapat diakses melalui website sekolah
8.
Pada empat tahun kedepan menjadi juara lomba
sekolah sehat dan hijau minimal tingkat
kabupaten.
9.
Pada empat tahun kedepan, 90% warga sekolah telah
mampu menerapkan ajaran agama yang
dianutnya baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.
E4. Program Strategis
1.
Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan yang sesuai
dengan standar nasional.
2.
Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang disesuaikan dengan karakter sekolah dan mengacu pada kurikulum 2013.
3.
Pengembangan proses belajar mengajar yang
berkualitas dan berkarakter.
4.
Pemenuhan tenaga pendidik dan kependidian yang
profesional dan berjiwa nasional.
5.
Pengembangan sarana dan prasarana serta media
pembelajaran yang berkualitas mendukung terwujudnya pendidikan bermutu.
6.
Pengembangan manajemen sekolah yang transparan,
akuntabel, dan berkualitas.
7.
Pengembangan pembiayaan untuk memenuhi standar
nasional yang lebih bermutu.
8.
Pengembangan sistem penilaian pendidikan yang
efektif dan berbasis ICT.
9.
Pengembangan lingkungan budaya sekolah yang kondusif
untuk mendukung proses pembelajaran yang nyaman dan berkualitas.
10.
Pengembangan pendidikan berbasis keunggulan lokal.
E5.Strategi
Pelaksanaan/Pencapaian
1. Pemenuhan Standar
Kompetensi Lulusan yang berkualitas nasioanal
Program 1 : Peningkatan rata-rata UN dari menjadi
Kegiatan :
Melaksanakan pemantapan UN/remedial/pengayaan mapel
UN pada kelas VIII dan IX
a.
Melaksanakan Bedah SKL Ujian Nasional.
b. Melaksanakan Try-out
Ujian Nasional.
c.
Mengiuti tes pemantapan (TUC UN) yang diadakan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten.
d. Melaksanakan Try-Out
Sekolah (MKKS).
e. Melaksanakan program
pengayaan mata pelaajaran pada sore hari.
f.
Melaksanakan pengayaan khusus (lower).
g.
Melaksanakan Ujian Nasional.
h. Melaksanakan Ujian Sekolah
dan Praktik.
Proram 2 : Pengembangan tim
lomba-lomba akademik dan non akademik tingkat kabupaten, provinsi,
nasional, maupun
internasional
Kegiatan :
a.
Pembinaan tim Olimpiade Sains Nasional secara rutin
oleh tim Pembina Olimpiade MIPA sekolah.
b. Mengikuti
kegiatan-kegiatan lomba Olimpiade MIPA tingkat kabupaten dan provinsi.
c.
Mengikuti lomba siswa berprestasi tingkat kabupaten
dan provinsi.
d. Mengikuti lomba LCC
mata pelajaran.
Program 3 : Pemenuhan Prestasi Lomba Non-Akademis tingkat kabupaten,
provinsi, nasional maupun
Internasional.
Kegiatan :
a.
Melaksanakan seleksi tim lomba tingkat sekolah.
b.
Melaksanakan pembinaan lomba-lomba non akademik
tingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional.
2. Pengembangan KTSP berdasarkan Kuriulum 2013
Program 1: Mengadakan workshop pengembangan Standar
Isi dan SKL semua mata pelajaran
Kegiatan :
a.
Memantapkan kinerja tim pengembang kurikulum.
b. Mengadakan workshop
pengembangan Standar Isi, SKL, Silabus dan RPP berdasarkan Kurikulum 2013.
3. Mewujudkan proses
belajar mengajar yang bekualitas dan berbasic ICT.
Program 1 : Pengembangan pembelajaran berbasic ICT.
Kegiatan :
a.
Kegiatan in house training oleh dosen/pakar ICT
untuk pembelajaran.
b. Pembelajaran di
kelas memanfaatkan ICT.
c.
Mengadakan pelatihan ICT bagi guru-guru MIPA dan
Bahasa.
Program 2 :
Pengembangan Pembelajaran CTL, life skill
Kegiatan :
a.
Mengikutsertakan guru pada workshop, diklat, seminar
pembelajaran ICT Life Skill.
b. Mengadakan workshop
peningkatan MGMP sekolah.
Program 3 : Pengembangan
penelitian tindakan kelas (action research)
Kegiatan :
a.
Mengikutkan guru dalam diklat Penelitian Tindakan
Kelas (action research).
b. Memberikan insentif
kepada guru yang melakukan Penelitian Tindakan Kelas.
Program 4 : Pemenuhan
kegiatan layanan Computer Program bagi kelas VII
Kegiatan :
a.
Melaksanakan layanan computer waqjib bagi kelas VII.
4. Pengembangan
Kompetensi dan Kualifikasi Pendidik serta Tenaga Kependidikan.
Program 1 : Pemenuhan Kualifikasi Guru
Kegiatan :
a.
Memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi ke jenjang S1, S2 dan
S3
Program 2 : Pemenuhan
kompetensi ICT bagi guru sebagai penunjang PBM.
Kegiatan :
a.
Penggandaan materi ICT penunjang PBM dan pengelolaan
administrasi sekolah.
Program 3 : Peningkatan
Perberdayaan Guru.
Kegiatan :
a.
Mengikuti pertemuan MGMP tingkat kabupaten dan
provinsi.
b. Membuat laporan
hasil pertemuan MGMP.
5.
Pemenuhan Sarana Prasarana dan
Media Pembelajaran yang berkualitas untuk mendukung hasil pendidikan yang berkualitas.
Program 1 : Pemenuhan buku-buku referensi yang
berkualitas untuk semua mata pelajaran.
Kegiatan :
a.
Penambahan buku referensi buku-buku
guru dan siswa yang berkualitas.
b.
Pengadaan buku-buku pengayaan bagi
guru dan siswa.
Program 2: Pemenuhan fasilitas ruang kelas dengan media
dan fasilitas KBM yang
standar.
Kegiatan:
a.
Pengadaan dan renovasi papan pajang di dinding ruang belajar bagian belakang.
b.
Pengadaan loker bagi siswa pada sietiap kelas.
c.
Memaksimalkan penggunaan LCD dan internet di kelas untuk mendukung PBM.
d.
Pengadaan almari buku atau tempat mengumpulkan portofolio siswa.
e.
Pangadaan papan tulis putih yang berkualitas
f. Pembuatan wastapel di setiap ruang kelas
Program
3 : Peningkatan perawatan fasilitas sekolah yang lebih terstruktur.
Kegiatan:
a.
Pendataan kerusakan fasilitas sekolah.
b.
Perbaikan fasilitas sekolah.
c.
Perawatan secara rutin terhadap fasilitas sekolah.
d. Pengecetan dinding bangunan sekolah secara
rutin jika sudah kusam.
d.
Pembuatan / melanjutkan pembangunan pagar sekolah hingga rampung.
Program
4: Pembangunan Green House
Kegiatan:
a.
Melaksanakan pembangunan tempat Green
House.
6.
Pengembangan Manajemen Sekolah
Standar Nasional yang berkualitas
Program
1 : Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIMS)
Kegiatan:
a.
Sosialisasi SIMS
b.
Pelatihan SIM
c.
Pengadaan alat SIMS.
Program
2: Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Kegiatan:
a.
Mengadakan sosialisasi PPDB ke semua SD yang ada di wilayah Kecamatan Muara
Ancalong.
b.
Membuat leaflet.
c.
Mengadakan PPDB.
Program
3: Peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan (sister school).
Kegiatan:
a.
Menjalin kemitraan dengan sekolah-sekolah di lingkungan terdekat
b. Menjalin kemitraan dengan sekolah-sekolah yang ada d
wilayah Kabupaten Kutai Timur dengan prinsip winwinsharing.
7. Peningkatan
kontribusi biaya persiswa per tahun secara sukarela dan sumber
pendanaan
lainnya.
Program
1: Pemenuhan penggalangan dana pendamping.
Kegiatan
:
a.
Pendataan alumni
b.
Pengiriman surat undangan kepad alumni
c.
Pertemuan alumni
Program
2: Pertemuan dengan orang tua siswa (wali murid)/ paguyuban wali murid
untuk
sosialisasi program.
Kegiatan:
a.
Pengiriman surat undangan.
b.
Pertemuan dnegan orang tua siswa.
8. Pengembangan
model penilaian otentik (berdasarkan kurikulum 2013).
Program
1 : Pengembangan penilaian otentik
Kegiatan:
a.
Persiapan workshop.
b.
Pelaksanaan workshop
c.
Pelaporan kegiatan dan penggunaan dana.
Program
2 : Melaksanakan ulangan tengah semester, ualangan akhir semester dan
laporan
hasil belajar/ kenaikan kelas.
Kegiatan:
a.
Penyusunan kisi-kisi soal.
b.
Penggandaan soal.
c.
Melaksanakan tes (4 kali)
e.
Pengadaan buku laporan hasil belajar siswa kelas VII.
f.
Penulisan laporan hasil belajar.
9. Pengembangan
budaya dan lingkungan kondusif untuk mendukung terwujudnya
sekolah
berstandar nasional yang berkualitas.
Program
1 : Pemenuhan alat dan bahan kebersihan.
Kegiatan:
a.
Pendataan alat-alat kebersihan sekolah.
b.
Pengadaan alat dan bahan peralatan kebersihan.
Program
2: Penanaman Pendidikan Karakter
Kegiatan:
a.
Penanaman disiplin.
b.
Penyusunan buku tata tertib.
c.
Pelatihan kepemimpinan/ kesemaktaan.
d.
Pengibaran Bendera setiap pagi.
e.
Pendataan hari besar keagamaan.
f.
Membuatkan karu ucapan hari raya.
g.
Melaksanakan perayaan hari –hari besar keagamaan bersama-sama.
10. Pengemban
berbasis keunggulan lokal.
Program
1: Penyusunan SK/KI, KD, Silabus dan RPP muatan lokal.
Kegiatan:
a.
Pemenuhan pemetaan SK/KI, KD dan indikator mata pelajaaran Seni Tari
Kutai/jepen dan Tari
Dayak)
b.
Pemenuhan pemetaan silabus dan RPP mata pelajaran Seni Tari Kutai/jepen dan
Tari Dayak).
c.
Pemenuhan pemetaan bahan ajar (telaah), modul, buku mata pelajaran Seni Tari
Kutai/jepen dan tari
Dayak.
Program
2: Pengembangan lomba Seni Budaya
Kegiatan:
a.
Pembinaan pelatih Tari Kutai/jepen dan tari Dayak
b.
Mengadakan pelatihan Seni Tari Kutai/jepen dan Tari Dayak
c.
Mengikuti kegiatan lomba Seni Tari Kutai/jepen dan Tari Dayak
d. Pengadaan
alat-alat untuk seni Tari Kutai/jepen dan Tari Dayak
F. Hasil Yang Diharapkan
NO
|
PEMENUHAN
ASPEK
PENDIDIKAN
|
TAHUN
2014/2015
|
TAHUN
2015/2016
|
TAHUN
2016/2017
|
TAHUN
2017/2018
|
1
|
STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN
|
||||
a. Akademis
|
Rata-rata nilai UN 4.31
|
Rata-rata nilai UN 5.50
|
Rata-rata nilai UN 6.69
|
Rata-rata nilai UN 7.88
|
|
Sudah tersusun SKL Kurikulum 2013
|
Sudah tersusun SKL Kurikulum 2013
|
Sudah tersusun SKL Kurikulum 2013
|
Sudah tersusun SKL Kurikulum 2013
|
||
b. Non Akademis
|
Olimpiade Matematika belum juara
|
Olimpiade Matematika
juara III Kab.
|
Olimpiade Matematika juara 2 Kab.
|
Olimpiade Matematika juara 1 Kab.
|
|
Olimpiade IPA belum juara
|
Olimpiade IPA juara III Kab.
|
Olimpiade IPA juara 2 Kab.
|
Olimpiade IPA juara 1 Kab.
|
||
Olimpiade IPS belum juara
|
Olimpiade IPS juara III Kab.
|
Olimpiade IPS juara 2 Kab.
|
Olimpiade IPS juara 1 Kab.
|
||
Mengikuti Jambore Pramuka Asean di Thailand
|
Mengikuti Jambore Pramuka Asean di Negara lain
|
Mengikuti Jambore Pramuka Asean di Negara lain
|
Mengikuti Jambore Pramuka Asean di Negara lain
|
||
Mengikuti Jambore Pramuka Dunia di Jepnag
|
Mengikuti Jambore Pramuka Dunia di nrgara lain
|
Mengikuti Jambore Pramuka Dunia di negara lain
|
Mengikuti Jambore Pramuka Dunia di negara lain
|
||
Juara III O2SN atletik di tk provinsi
|
Juara III O2SN atletik di tk provinsi
|
Juara II O2SN atletik di tk provinsi
|
Juara I O2SN atletik di tk provinsi
|
||
Juara I Bulu Tanngkis tunggal putra tk kabupaten
|
Juara III Bulu Tanngkis tunggal putra tk provinsi
|
Juara II Bulu Tanngkis tunggal putra tk provinsi
|
Juara I Bulu Tanngkis tunggal putra tk provinsi
|
||
Juara I Bulu Tanngkis tunggal putri tk kabupaten
|
Juara III Bulu Tanngkis tunggal putri tk provinsi
|
Juara II Bulu Tanngkis tunggal putri tk provinsi
|
Juara I Bulu Tanngkis tunggal putri tk provinsi
|
||
|
|
Juara III Pencak silat tk kab.
|
Juara II Pencak silat tk kab.
|
Juara I Pencak silat tk kab.
|
Juara III Pencak silat tk prov.
|
2
|
STANDAR
ISI
|
||||
a. KTSP Kurikulum 2013
|
Belum tersusun semua (50%)
|
Tersusun
(80%)
|
Tersusun
(90%)
|
Tersusun
(100%)
|
|
b. Silabus Kurikulum 2013
|
Tersusun 60%
|
Tersusun 100%
|
Tersusun 100%
|
Tersusun 100%
|
|
c. RPP
|
Tersusun 60%
|
Tersusun 80%
|
Tersusun 90%
|
Tersusun 100%
|
|
3.
|
STANDAR
PROSES
|
||||
a. Persiapan Pembelajaran
|
Kepemilikan silabus dan RPP Kurikulum 2013 baru 60%
|
Kepemilikan silabus dan RPP Kurikulum 2013 baru 90%
|
Kepemilikan silabus dan RPP Kurikulum 2013 baru 95%
|
Kepemilikan silabus dan RPP Kurikulum 2013 baru 100%
|
|
Kepemilikan Sumber belajar/bahan ajar asesuai dengan
Kurikulum 2013 baru 60%
|
Kepemilikan Sumber belajar/bahan ajar asesuai dengan
Kurikulum 2013 baru 80%
|
Kepemilikan Sumber belajar/bahan ajar asesuai dengan
Kurikulum 2013 baru 90%
|
Kepemilikan Sumber belajar/bahan ajar asesuai dengan
Kurikulum 2013 baru 100%
|
||
Pengembangan perangkat instrument untuk pembelajaran terkait kurikulum 2013
60%
|
Pengembangan perangkat instrument untuk pembelajaran terkait kurikulum 2013
75%
|
Pengembangan perangkat instrument untuk pembelajaran terkait kurikulum 2013
85%
|
Pengembangan perangkat instrument untuk pembelajaran terkait kurikulum 2013
100%
|
||
b. Persyaratan Pembelajaran
|
Jumlah siswa per
rombel untuk kelas IX 20 anak dan kelas VII dan VIII 25 anak
|
Jumlah siswa per
rombel untuk kelas IX 25 anak dan kelas VII dan VIII 30 anak
|
Jumlah siswa per
rombel untuk kelas IX 32 anak dan kelas VII dan VIII 32 anak
|
Jumlah siswa per
rombel untuk kelas IX 32 anak dan kelas VII dan VIII 32 anak
|
|
Beban mengajarnguru
24/minggu
|
Beban mengajarnguru
24/minggu
|
Beban mengajarnguru
24/minggu
|
Beban mengajarnguru
24/minggu
|
||
Ratio antara jumlah
siswa dan buku teks 1 : 1
|
Ratio antara jumlah
siswa dan buku teks 1 : 1
|
Ratio antara jumlah
siswa dan buku teks 1 : 1
|
Ratio antara jumlah
siswa dan buku teks 1 : 1
|
NO
|
PEMENUHAN
ASPEK
PENDIDIKAN
|
TAHUN
2014/2015
|
TAHUN
2015/2016
|
TAHUN
2016/2017
|
TAHUN
2017/2018
|
|
c. Pelaksanaan Pembelajaran
|
Cakupan pengetahuan dalam pembelajaran oleh guru di
kelas 80%
|
Cakupan pengetahuan dalam pembelajaran oleh guru di
kelas 85%
|
Cakupan pengetahuan dalam pembelajaran oleh guru di
kelas 90%
|
Cakupan pengetahuan dalam pembelajaran oleh guru di
kelas 100%
|
Cakupan penerapan pendekatan scientific dalam proses
pembelajaran 50%
|
Cakupan penerapan pendekatan scientific dalam proses
pembelajaran 65%
|
Cakupan penerapan pendekatan scientific dalam proses
pembelajaran 85%
|
Cakupan penerapan pendekatan scientific dalam proses
pembelajaran 100%
|
||
Penerapan CTL, joyful reflective learning 50%
|
Penerapan CTL, joyful reflective learning 65%
|
Penerapan CTL, joyful reflective learning 85%
|
Penerapan CTL, joyful reflective learning 100%
|
||
Penerapan ICT sebagai media pembelajaran 30%
|
Penerapan ICT sebagai media pembelajaran 50%
|
Penerapan ICT sebagai media pembelajaran 75%
|
Penerapan ICT sebagai media pembelajaran 100%
|
||
Penerapan pembelajaran tuntas tuntas 75%
|
Penerapan pembelajaran tuntas tuntas 85%
|
Penerapan pembelajaran tuntas tuntas 90%
|
Penerapan pembelajaran tuntas tuntas 100%
|
||
Cakupan penerapan prinsip pembelajaran eksploratif,
elaboratif, konfirmatif 50%
|
Cakupan penerapan prinsip pembelajaran eksploratif,
elaboratif, konfirmatif 65%
|
Cakupan penerapan prinsip pembelajaran eksploratif,
elaboratif, konfirmatif 85%
|
Cakupan penerapan prinsip pembelajaran eksploratif,
elaboratif, konfirmatif 100%
|
||
Penerapan pembelajaran di luar kelas/sekolah 30%
|
Penerapan pembelajaran di luar kelas/sekolah 50%
|
Penerapan pembelajaran di luar kelas/sekolah 75%
|
Penerapan pembelajaran di luar kelas/sekolah 100%
|
||
Cakupan pelaksanaan penutupan dalam pembelajaran 75%
|
Cakupan pelaksanaan penutupan dalam pembelajaran 85%
|
Cakupan pelaksanaan penutupan dalam pembelajaran 90%
|
Cakupan pelaksanaan penutupan dalam pembelajaran
100%
|
||
d. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
|
Pengembangan inastrumen penilaian belajar 60%
|
Pengembangan inastrumen penilaian belajar 75%
|
Pengembangan inastrumen penilaian belajar 85%
|
Pengembangan inastrumen penilaian belajar 100%
|
|
Variasi model penilaian : 2 model
|
Variasi model penilaian : 2 model
|
Variasi model penilaian : 2 model
|
Variasi model penilaian : 2 model
|
||
Pengolahan/analisis hasil penilaian: 1 jenis yaitu
manual
|
Pengolahan/analisis hasil penilaian: 2 jenis yaitu
manual dan TIK
|
Pengolahan/analisis hasil penilaian: 2 jenis yaitu
manual dan TIK
|
Pengolahan/analisis hasil penilaian: 2 jenis yaitu
manual dan TIK
|
||
Pemanfaatan/ tindak lanjut hasil penilaian 40%
|
Pemanfaatan/ tindak lanjut hasil penilaian 60%
|
Pemanfaatan/ tindak lanjut hasil penilaian 80%
|
Pemanfaatan/ tindak lanjut hasil penilaian 100%
|
||
Penerapan penilaian otentik 75%
|
Penerapan penilaian otentik 855%
|
Penerapan penilaian otentik 90%
|
Penerapan penilaian otentik 100%
|
||
e. Pengawasan
Pembelajaran
|
Kegiatan supervise kelas 75%
|
Kegiatan supervise kelas 855%
|
Kegiatan supervise kelas 90%
|
Kegiatan supervise kelas 100%
|
|
Kegiatan monitoring lewat CCTV 0%
|
Kegiatan monitoring lewat CCTV 30%
|
Kegiatan monitoring lewat 60%
|
Kegiatan monitoring lewat 100%
|
||
Cakupan kegiatan evaluasi pembelajaran 60%
|
Cakupan kegiatan evaluasi pembelajaran 75%
|
Cakupan kegiatan evaluasi pembelajaran 90%
|
Cakupan kegiatan evaluasi pembelajaran 100%
|
||
Dokumen pelaporan hasil evaluasi pembelajaran 50%
|
Dokumen pelaporan hasil evaluasi pembelajaran 75%
|
Dokumen pelaporan hasil evaluasi pembelajaran 85%
|
Dokumen pelaporan hasil evaluasi pembelajaran 100%
|
||
Cakupan tindak lanjut hasil evaluasi 60%
|
Cakupan tindak lanjut hasil evaluasi 80%
|
Cakupan tindak lanjut hasil evaluasi 90%
|
Cakupan tindak lanjut hasil evaluasi 100%
|
NO
|
PEMENUHAN
ASPEK
PENDIDIKAN
|
TAHUN
2014/2015
|
TAHUN
2015/2016
|
TAHUN
2016/2017
|
TAHUN
2017/2018
|
4.
|
STANDAR
TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
|
||||
a. Kepala Sekolah
|
Diklat cakep (sudah bersertifikat kepsek)
|
Diklat cakep (sudah bersertifikat kepsek)
|
Diklat cakep (sudah bersertifikat kepsek)
|
Diklat cakep (sudah bersertifikat kepsek)
|
|
Sudah bersertifikat guru profesional
|
Sudah bersertifikat guru profesional
|
Sudah bersertifikat guru profesional
|
Sudah bersertifikat guru profesional
|
||
Diklat Asessor PKG 2 kali
|
Diklat Asessor PKG 1 kali
|
Diklat Asessor PKG 1 kali
|
Diklat Asessor PKG 1 kali
|
||
Diklat kurikulum 2013 tiga kali
|
Diklat kurikulum 2013 satu kali
|
Diklat kurikulum 2013 satu kali
|
Diklat kurikulum 2013 satu kali
|
||
Diklat Prodep PKB kepsek 2 kali
|
Diklat Prodep PKB kepsek 1 kali
|
Diklat Prodep PKB kepsek 1 kali
|
Diklat Prodep PKB kepsek 1 kali
|
||
Diklat TIK 1 kali
|
Diklat TIK 1 kali
|
Diklat TIK 1 kali
|
Diklat TIK 1 kali
|
||
Diklat MGMP 2 kali
|
Diklat MGMP 1 kali
|
Diklat MGMP 1 kali
|
Diklat MGMP 1 kali
|
||
Diklat manajerial sekolah bagi kepsek 2 kali
|
Diklat manajerial sekolah bagi kepsek 2 kali
|
Diklat manajerial sekolah bagi kepsek 2 kali
|
Diklat manajerial sekolah bagi kepsek 2 kali
|
||
b. Guru
|
Jumlah guru 12 orang (9 PNS dan 3 Honorer
|
Jumlah guru 12 orang (10 PNS dan 2 Honorer
|
Jumlah guru 12 orang (11 PNS dan 1 Honorer
|
Jumlah guru 12 orang (semua PNS)
|
|
Kualifikasi pendidikan 100% S1
|
Kualifikasi pendidikan 100% S1
|
Kualifikasi pendidikan 100% S1
|
Kualifikasi pendidikan 100% S1
|
||
Bersertifikasi pendidik/guru professional 6 orang (50%)
|
Bersertifikasi pendidik/guru professional 6 orang (65%)
|
Bersertifikasi pendidik/guru professional 6 orang (85%)
|
Bersertifikasi pendidik/guru professional 6 orang (100%)
|
||
75% sudah mengikuti diklat Kurikulum 2013
|
85% sudah mengikuti diklat Kurikulum 2013
|
90% sudah mengikuti diklat Kurikulum 2013
|
100% sudah mengikuti diklat Kurikulum 2013
|
||
20% sudah mengikuti MGMP
|
40% sudah mengikuti MGMP
|
70% sudah mengikuti MGMP
|
100% sudah mengikuti MGMP
|
||
10% sudah mengikuti diklat bedah SKL
|
45% sudah mengikuti diklat bedah SKL
|
70% sudah mengikuti diklat bedah SKL
|
100% sudah mengikuti diklat bedah SKL
|
||
c.
Pegawai TU /Adm dan Pustakawan
|
Jumlah tenaga administrasi/TU 3 orang (PNS)
|
Jumlah tenaga administrasi/TU 3 orang (PNS)
|
Jumlah tenaga administrasi/TU 3 orang (PNS)
|
Jumlah tenaga administrasi/TU 3 orang (PNS)
|
|
Pustakawan 1 orang (honor daerah)
|
Pustakawan 1 orang (PNS)
|
Pustakawan 1 orang PNS
|
Pustakawan 1 orang PNS
|
||
Pelayan/penjaga sekolah 1 orang (honor sekolah)
|
Pelayan/penjaga sekolah (PNS)
|
Pelayan/penjaga sekolah (PNS)
|
Pelayan/penjaga sekolah (PNS)
|
||
Tukang kebun 1 orang (PNS)
|
Tukang kebun 1 orang (PNS)
|
Tukang kebun 1 orang (PNS)
|
Tukang kebun 1 orang (PNS)
|
||
Tenaga Administrasi/TU belum pernah ikut diklat
sesuai bidangnya.
|
1 orang Tenaga Administrasi/TU ikut diklat sesuai bidangnya.
|
1 orang Tenaga Administrasi/TU ikut diklat sesuai bidangnya.
|
1 orang Tenaga Administrasi/TU ikut diklat sesuai bidangnya.
|
NO
|
PEMENUHAN
ASPEK
PENDIDIKAN
|
TAHUN
2014/2015
|
TAHUN
2015/2016
|
TAHUN
2016/2017
|
TAHUN
2017/2018
|
5.
|
STANDAR
SARANA DAN PRASARANA
|
||||
a. Sarana dan Prasarana
Minimal (IKKM)
|
Sarana dan prasaran pembelajaran baru terpenuhi 75%
|
Renovasi ruang kepsek dan ruang guru, dan ruang TU
|
Terpenuhi ruang wakasek
|
Terpenuhi rang Lab. Bahasa
|
|
Terpenuhi ruang kelas yang representatif
|
Renovasi ruang Lab IPA
|
Terpenuhi ruang UKS
|
Terpenuhi Lab. Bahasa
|
||
b. Sarana dan Prasarana
Lainnya
|
Terpenuhi pagar sekolah bagian samping
|
Renovasi ruang kelas dan kelanjutan pagar samping
sekolah
|
Terpenuhi ruang gudang
|
Terpenuhi ruang komite sekolah
|
|
6.
|
STANDAR PENGELOLAAN
|
||||
a. Perangkat Dokomen, Pedoman
Pelaksanaan Rencana Kerja/Kegiatan
|
Dokumen RPS (RKS -1 dan RKS-2) baru 70%
|
Dokumen RPS (RKS -1 dan RKS-2) :80%
|
Dokumen RPS (RKS -1 dan RKS-2) : 90%
|
Dokumen RPS (RKS -1 dan RKS-2) : 100%
|
|
Dokumen tata- tertib sekolah: 75%
|
Dokumen tata- tertib sekolah: 85%
|
Dokumen tata- tertib sekolah: 90%
|
Dokumen tata- tertib sekolah: 100%
|
||
Dokumen administrasi untuk akreditasi: 80%
|
Dokumen administrasi untuk akreditasi: 100%
|
Dokumen administrasi untuk akreditasi: 100%
|
Dokumen administrasi untuk akreditasi: 100%
|
||
b. Kemitraan dan Peran Serta
Masyarakat
|
Kerjasama dengan pihak swasta/perusahaan tidak kontinyu
|
Kerjasama dengan pihak swasta/perusahaan kontinyu
|
Kerjasama dengan pihak swasta/perusahaan kontinyu
|
Kerjasama dengan pihak swasta/perusahaan kontinyu
|
|
Program kerja komite : 20%
|
Program kerja komite : 45%
|
Program kerja komite : 65%
|
Program kerja komite : 100%
|
||
Penghargaan pada siswa, guru, karyawan berprestasi :
10%
|
Penghargaan pada siswa, guru, karyawan berprestasi :
30%
|
Penghargaan pada siswa, guru, karyawan berprestasi :
60%
|
Penghargaan pada siswa, guru, karyawan berprestasi :
100%
|
||
7.
|
STANDAR KEUANGAN DAN
PEMBIAYAAN
|
||||
IKKM
|
|||||
a. Sumber Dana
|
Bos Pusat (APBN) Rp. 160.000.000,- per tahun
Bosda (APBD) Rp. 44.800.000,- per tahun
|
Bos Pusat (APBN) Rp. 160.000.000,- per tahun
Bosda (APBD) Rp. 44.800.000,- per tahun (perkiraan
bisa lebih dan bisa kurang)
|
Bos Pusat (APBN) Rp. 160.000.000,- per tahun
Bosda (APBD) Rp. 44.800.000,- per tahun (perkiraan
bisa lebih dan bisa kurang)
|
Bos Pusat (APBN) Rp. 160.000.000,- per tahun
Bosda (APBD) Rp. 44.800.000,- per tahun (perkiraan
bisa lebih bisa kurang)
|
|
b. Penggunaan Dana
|
Pelaporan penggunaan dana 90%
|
Pelaporan penggunaan dana 100%
|
Pelaporan penggunaan dana 100%
|
Pelaporan penggunaan dana 100%
|
|
c. Dokumen Pendukung
|
Dokumen pendukung pelaporan 85%
|
Dokumen pendukung pelaporan 100%
|
Dokumen pendukung pelaporan 100%
|
Dokumen pendukung pelaporan 100%
|
|
d. Partisipasi Dana
|
Bantuan
dana dari orang tua siswa hanya pada kegiatan pelepasan siswa kelas IX pada
akhir tahun pelajaran
|
Kontribusi
biaya per siswa per tahun secara sukarela sangat diharapkan pada
kegiatan-kegiatan sekolah yang lain
|
Kontribusi
biaya per siswa per tahun secara sukarela sangat diharapkan pada
kegiatan-kegiatan sekolah yang lain
|
Kontribusi
biaya per siswa per tahun secara sukarela sangat diharapkan pada
kegiatan-kegiatan sekolah yang lain
|
|
e. Unit Usaha Sekolah
|
Belum ada unit usaha sekolah yang menghasilkan
keuntungan ekonomis
|
Ada unit usaha sekolah yang menghasilkan keuntungan
ekonomis
|
ada unit usaha sekolah yang menghasilkan keuntungan
ekonomis
|
Ada unit usaha sekolah yang menghasilkan keuntungan ekonomis
|
|
8.
|
STANDAR
PENILAIAN PENDIDIKAN
|
||||
a. Ulangan Harian
|
Frekuensi ulangan oleh guru : 60%
|
Frekuensi ulangan oleh guru : 75%
|
Frekuensi ulangan oleh guru : 85%
|
Frekuensi ulangan oleh guru : 100%
|
|
b. Ulangan Tengah Semester
|
Ulangan Tengah semester yang dilakukan sekolah : 50%
soal belum dianalisis guru
|
Ulangan Tengah semester yang dilakukan sekolah : 65%
soal dianalisis guru
|
Ulangan Tengah semester yang dilakukan sekolah : 85%
soal dianalisis guru
|
Ulangan Tengah semester yang dilakukan sekolah :
100% soal dianalisis guru
|
|
c. Ulangan Akhir Semester
|
Ulangan Akhir Semester yang dilakukan sekolah 50%
soal belum dianalisis guru
|
Ulangan Akhir Semester yang dilakukan sekolah 65%
soal dianalisis guru
|
Ulangan Akhir Semester yang dilakukan sekolah 85%
soal dianalisis guru
|
Ulangan Akhir Semester yang dilakukan sekolah 100%
soal dianalisis guru
|
|
d. Ulangan Kenaikan Kelas
|
Ulangan kenaikan kelas yang dilakukan oleh sekolah
50% soal belum dianalisis guru
|
Ulangan kenaikan kelas yang dilakukan oleh sekolah
65% soal dianalisis guru
|
Ulangan kenaikan kelas yang dilakukan oleh sekolah
85% soal dianalisis guru
|
Ulangan kenaikan kelas yang dilakukan oleh sekolah
100% soal dianalisis guru
|
|
e. Teknik Penilaian
|
Teknik penilaian yang digunakan guru dalam
pembelajaran : 65%
|
Teknik penilaian yang digunakan guru dalam
pembelajaran : 805%
|
Teknik penilaian yang digunakan guru dalam
pembelajaran : 90%
|
Teknik penilaian yang digunakan guru dalam
pembelajaran : 100%
|
|
f. Model Penilaian Kurikulum
2013
|
Penilaian otentik seperti yang diharuskan dalam
kurikulum 2013 : 75%
|
Penilaian otentik seperti yang diharuskan dalam
kurikulum 2013 : 85%
|
Penilaian otentik seperti yang diharuskan dalam
kurikulum 2013 : 90%
|
Penilaian otentik seperti yang diharuskan dalam
kurikulum 2013 : 100%
|
|
9.
|
PENGEMBANGAN
BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH
|
||||
a. Budaya Bersih
|
Pengembangan budaya bersih: 75%
|
Pengembangan budaya bersih: 85%
|
Pengembangan budaya bersih: 90%
|
Pengembangan budaya bersih: 100%
|
|
b. Lingkungan Sekolah
|
Penciptaan lingkungan sehat, asri, indah, rindang,
sejuk, dll (tamanisasi): 70%
|
Penciptaan lingkungan sehat, asri, indah, rindang,
sejuk, dll (tamanisasi): 80%
|
Penciptaan lingkungan sehat, asri, indah, rindang,
sejuk, dll (tamanisasi): 90%
|
Penciptaan lingkungan sehat, asri, indah, rindang,
sejuk, dll (tamanisasi): 100%
|
|
c. Sistem Sanitasi/Drainasi
|
Pemenuhan sistem sanitasi/drainase: 35%
|
Pemenuhan sistem sanitasi/drainase: 55%
|
Pemenuhan sistem sanitasi/drainase: 75%
|
Pemenuhan sistem sanitasi/drainase: 100%
|
|
d. Tata Krama Warga Sekolah
|
Penciptaan budidaya tata karma ‘in action’ : 75%
|
Penciptaan budidaya tata karma ‘in action’ : 85%
|
Penciptaan budidaya tata karma ‘in action’ : 90%
|
Penciptaan budidaya tata karma ‘in action’ : 100%
|
|
e. Kerja Sama Budaya
|
Peningkatan kerja sama dengan dewan kesenian Muara
Ancalong
|
Peningkatan kerja sama dengan lembaga lain yang
relevan
|
Peningkatan kerja sama dengan lembaga lain yang
relevan
|
Peningkatan kerja sama dengan lembaga lain yang
relevan
|
|
f. Lomba-lomba
|
Pengembangan lomba-lomba kebersihan, kesehatan, dll
: 2 lomba
|
Pengembangan lomba-lomba kebersihan, kesehatan, dll
: 3 lomba
|
Pengembangan lomba-lomba kebersihan, kesehatan, dll
: 4lomba
|
Pengembangan lomba-lomba kebersihan, kesehatan, dll
: 5 lomba
|
|
10.
|
PEMBELAJARAN
BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
|
||||
|
Belum tersusunnya
SK/KI, KD, SIlabus dan RPP muatan lokal: Ketrampilan dan seni Tari
kutai/jepen
dan dayak
|
Tersusunnya
SK/KI, KD, SIlabus dan RPP muatan lokal: Ketrampilan dan seni Tari
kutai/jepen
dan dayak
|
Tersusunnya
SK/KI, KD, SIlabus dan RPP muatan lokal: Ketrampilan dan seni Tari
kutai/jepen
dan dayak
|
Tersusunnya
SK/KI, KD, SIlabus dan RPP muatan lokal: Ketrampilan dan seni Tari
kutai/jepen
dan dayak
|
|
Pengembangan
lomba seni tari kutai/jepen dan tari dayak
|
Pengembangan
lomba seni tari kutai/jepen dan tari dayak dan budaya-budaya daerah/local
yang lain.
|
Pengembangan
lomba seni tari kutai/jepen dan tari dayak dan budaya-budaya daerah/local
yang lain.
|
Pengembangan
lomba seni tari kutai/jepen dan tari dayak dan budaya-budaya daerah/local
yang lain.
|
G. Supervisi,
Monitoring dan Evaluasi (MONEV)
Kegiatan
Monev dalam Renstra ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut:
1. Tahap
persiapan yang meliputi:
a.
Pembuatan jadwal Monev.
b.
Penyusunan Teamwork Monev.
c. Pembagian
tugas pelaksanaan Monev.
2. Tahap
pengembangan perangkat instrumen:
a.
Pengembangan instrumen Monev pelaksanaan RPS:
(1) Untuk
Kepala Sekolah
(2) Untuk
Guru
(3) Untuk
Staf Tata Usaha/Tenaga Aministrasi
(4) Untuk
Siswa
(5) Untuk
Orangt tua/wali murid
b.
Pengembangan format tabulasi hasil Monev.
c.
Pengembangan instrumen Monev PBM.
3. Tahap
pengevaluasian dan desain tindak lanjut.
4. Tahap pelaporan
BABIII PENUTUP
Rencana
Kerja Jangka Menengah (RKJM) SMP Negeri 1 Muara Ancalonginidiharapkandapatterimplemetasi dan dilaksanakandengansebaik- baiknya sehingga
kualitas dan kegiatan belajar mengajar
di SMP NEGERI 1 MUARA ANCALONG menimgkat
dan menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan,
dan sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik setempat.
Di samping itu, sementara sekolahmenerapkan
rencana kerja sekolah yang telah disusun,
diharapkan dapat melakukan
evaluasi secara informal terhadap dokumen kegiatan sekolahmaupun
pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan
paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut:
1.
Apakahrencana kerja yang telah disusun sudah
sesuai dengan kebutuhan sekolahdapat dicapai?
2.
Apakahtantangan nyata yang telah teridentifikasi
dapat terjawab?
3.
Sejauhmana upaya sekolah merealisasikan rencana
strategis yang telah disusun?
4.
Apakahmetodeyangdigunakancukupefektifdalam
mencapaitujuanyang diharapkan?
5.
Sejauhmana
penilaian pembelajaran yang dirancang
dapat mengungkap secara jelas perekembangan kemampuan yang diharapkan
dari siswa?
Jawabanterhadappertanyaantersebut,yang mungkinterkumpulkansecarabertahapdari
waktukewaktuolehparagurusebagaipengembangsekaligus pelaksanaSekolah,sebaiknya
didokumentasikan dengan baik sehingga
menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan rencana kerja sekolah di kemudian hari.
Selain
itu, berbagai hasil belajar yang diperolehsiswa(pemahaman,keterampilan,sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui sejauhmana visi yang telah dirumuskandapatdicapaiataudidekatiguna
menyusundanmelaksanakankegiatantindak lanjut.
Akhirnya,kesungguhan,komitmen,kerjakeras,dankerjasamadari paraguru,kepala sekolah, dan warga
sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utamabagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.