KEBAIKAN SEBESAR DZARRAH DAN KEBURUKAN SEBESAR DZARRAH AKAN DI HISAB

Tafsir Surat Al Zalzalah
Allah Ta’ala berfirman,
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5) يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ (6
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 1-8)
Dalam surat ini, Allah mengabarkan apa yang terjadi pada hari kiamat di mana saat itu bumi bergoncang begitu dahsyatnya dan meruntuhkan segala yang ada di atasnya. Juga akan diterangkan bagaimanakah setiap amalan baik dan jelek akan menuai balasannya.
Bumi Bergoncang
Ibnu ‘Abbas berkata mengenai ayat,
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat)“, maksudnya adalah bumi bergoncang dari bawahnya. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 627).
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat lainnya,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ
Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).” (QS. Al Hajj: 1).
Bumi Mengeluarkan Isinya
Dalam ayat selanjutnya disebutkan,
وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا
Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. Para ulama katakan bahwa ayat tersebut berarti bumi mengeluarkan mayit yang ada di dalamnyaLihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 9: 627.
Hal ini semisal dengan ayat,
وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ (3) وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ (4
Dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong.” (QS. Al Insyiqaq: 3-4).
Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Bumi?
Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا
Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)? Maksudnya di sini sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Katsir, bumi sebelumnya dalam keadaan tenang lalu berubah keadaannya menjadi bergoncang. Itu sudah jadi ketentuan Allah, tidak ada yang bisa menolaknya. Ketika bergoncang, keluarlah berbagai mayit dari orang terdahulu dan orang belakangan.
Bumi Berbicara …
Ketika itu bumi pun berbicara,
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5)
Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
Syaikh As Sa’di rahimahullah menerangkan, “Bumi menjadi saksi bagi setiap orang yang telah beramal dahulu di atasnya. Bumi dahulu telah menjadi saksi amalan setiap hamba. Dan Allah memerintahkan untuk memberitahukan amalan-amalan manusia, perintah ini harus dijalankan (jangan didurhakai).” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 932).
Bumi Menjadi Saksi bagi Orang yang Rajin Berdzikir
Ibnul Qayyim berkata, “Orang yang senantiasa berdzikir di jalan, di rumah, di lahan yang hijau, ketika safar, atau di berbagai tempat, itu akan membuatnya mendapatkan banyak saksi di hari kiamat. Karena tempat-tempat tadi, semisal gunung dan tanah, akan menjadi saksi baginya di hari kiamat. Kita dapat melihat hal ini pada firman Allah Ta’ala,
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?“, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.” (QS. Az Zalzalah: 1-5)”. Lihat Al Wabilush Shoyyib, hal. 197.
Manusia Keluar …
Allah Ta’ala berfirman,
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ
Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” Maksudnya adalah pada hari kiamat, manusia dikeluarkan dari bumi dalam keadaan beraneka ragam lalu ditampakkan kebaikan dan kejelekan yang pernah mereka lakukan, kemudian mereka akan melihat balasannya.
Balasan bagi yang Berbuat Baik dan yang Berbuat Jelek
Allah Ta’ala berfirman,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
Ini adalah balasan bagi yang berbuat baik dan jelek. Walau yang dilakukan adalah sebesar dzarrah (ukuran yang kecil atau sepele), maka itu akan dibalas. Tentu lebih pantas lagi jika ada yang beramal lebih dari itu dan akan dibalas. Allah Ta’ala berfirman,
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا
Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh. (QS. Ali Imran: 30).
وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis).” (QS. Al Kahfi: 49).
Kata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah, “Ayat ini memotivasi untuk beramal baik walau sedikit. Begitu pula menunjukkan ancaman bagi yang beramal jelek walau itu kecil.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 932).


Sumber : https://rumaysho.com/3487-tafsir-surat-al-zalzalah-kebaikan-dan-kejelekan-walau-sebesar-dzarrah-akan-dibalas.html



Siksa neraka. Paling menakutkan bagi kita ketika membaca ayat ini, bahwa setiap manusia akan di tanya tentang perbuatannya. Apa pun yang dikerjakakan manusia walau sebesar dzarah akan di tanya. Dzarrah adalah zat yang lebih kecil dari atom yang adalah zat terkecil menurut kita manusia.
Bahwa kebaikan yang kita kerjakan akan di hisab, karenanya kerjakanlah sebanyak mungkin kebaikan bahkan seandainya itu hanyalah perbuatan remeh menurut manusia karena sungguh kita tidak tahu dari sebab amal apa kita akan masuk ke dalam surganya. Kita ingat cerita seorang pelacur yang akan masuk surga karena menolong seekor kucing yang tengah kehausan atau sebaliknya kita pasti juga ingat bahwa seseorang akan masuk neraka karena membiarkan seekor binatang mati di kurungan karena sang pemilik tidak memberinya makanan. Sangat banyak jenis kebaikan sebagai manusia yang bisa kita kerjakan, apakah dari sebab perintah beribadah, bermuamalah kepada sesama manusia atau kepada segenap makhluknya seperti memberi makan seekor kucing yang tengah kelaparan di rumah kita, atau membiarkan barisan semut memakan sisa sisa kopi kita di atas meja makan kita dengan tidak buru buru mengelap sisa minuman kita yang tertumpah.

Demikian juga bahwa sekecil apa pun perbuatan buruk kita akan pula di hisab. Bahwa tanpa sadar kita hari demi hari terus larut dalam perbuatan keburukan, yang mungkin selama hidup telah kita rutin kita lakukan tanpa kita sadari. Bagaikan air mengalir misalnya kita terbiasa membicarakan sesama, tanpa beban, tanpa kita sadari setiap hari malaikat atid harus tergesa gesa, terburu buru mencatat setiap pembicaraan kita yang hanya berisi kepada keburukan dan betapa akan geleng geleng kepalanya malaikat atid setelah tutup buku hari kita dengan ketiduran kita ternyata dari 10 lembar catatan kita ibaratnya 9 lembar berisi catatan keburukan.

Dan tahu tahu tanpa sadar kita telah berusia 40, 50 atau 60, satu waktu senja dan panggilan malaikat izrail sudah semakin mendekat. Lihatlah guratan di wajah kita di mana di sana ada tanda ketuaan kita dari kerut yang nampak di sekitar mata kita,atau rasankanlah sakit di pinggang kita pasca aktivitas kita setiap harinya yang adalah pertanda semakin rapuhnya tulang tulang kita menyangga beban tubuh, atau kesakitan tubuh kita bahkan pasca kita memakan makanan sangat enak menurut kita, apakah sakit tekanan yang muncul pasca memakan daging, atau asam urat pasca memakan jeroan hati, atau gula pasca meminum jus buah. Semua adalah tanda dari malaikat izrail akan semakin mendekatnya waktu bagi kita untuk kembali kepada-NYA dan sudah seharusnya kita mengingat alarm yang telah di kirim malaikat-NYA itu.


Siapa pun sangat harus selalu mengingat ayat ini, bahwa setiap amal kita kebaikan atau keburukan sebesar dzarrah akan di hisab, akan ada perhitungannya sehingga setiap kita harus menimbang nimbang secara rutin setiap saatnya, apakan harian, mingguan, bulanan, ataukah tahunan, berat mana amal kita pada saat timbangan itu di tegakkan, apakah kepada kebaikan atau keburukan dan pada saat kita tahu timbangan keburukan lebih berat tapi kita membiarkannya artinya dengan sukarelakita telah siap untuk di masukkan ke neraka-NYA dan Tuhan sangat demokratis, DIA pasti akan berikan pilihan setiap hamba-NYA. Marilah kita berlindung dari kejatuhan kepada ke siksa neraka-NYA. amin