BALADA KEN AROK TUNGGUL AMETUNG DAN KEN DEDES

KEN AROK TUNGGUL AMETUNG DAN KEN DEDES, INTRIK POLITIK YANG TERUS AKAN BERULANG
Siapa pun pasti ingat tentang cerita Ken Arok dan Ken dedes ini, bahwa kecintaan Ken Arok kepada ken dedes yang adalah istri dari Tunggul Ametung kemudian sampai melahirkan cerita legendaries kutukan keris mpu gandring karena penghianatan Ken Arok yang membunuh sang Mpu karena ketidaksabaran untuk meraih kecintaannya sang permaisuri Ken Dedes. Dengan siasat liciknya Ken Arok meminjamkan keris kepada Kebo Ijo yang sudah dia perhitungkan pasti akan memamerkan keris itu kemana mana dan akhirnya pada puncaknya Ken Arok akhirnya berhasil membunuh Tunggul Ametung, memperistri Ken dedes dan menjadi pendiri kerajaan Singasari dan kemudian keturunannya benar benar menjadi cikal bakal raja raja Jawa. Ken Arok pun pada akhirnya harus terbunuh karena Anusapati yang kemudian tahu bahwa Ken Arok adalah pembunuh dari ayahnya si Tunggul Ametung dan demikianlah Anusapati akhirnya juga terbunuh karena siasat licik Ken Umang yang adalah istri Ken Arok dan anaknya Tohjaya yang merasa lebih berhak atas kerajaan.

Legenda Ken Arok Ken dedes adalah cerita yang akan terus dapat terjadi di setiap waktu, intrik intrik, tipu tipu, perselingkuhan, bahkan saling bunuh adalah hal yang lumrah terjadi dalam perebutan pengaruh atas kekuasaan. Kita bisa lihat dalam dunia modern misalnya peristiwa kematian Jhon F Kenedy, atau di Indonesia peristiwa lengsernya raja raja di Indonesia selalu di dahului oleh peristiwa peristiwa yang membuat seluruh pelosok negeri menjadi bergolak, 1966, 1998.

Masalah harta tahta dan wanita adalah ujian bagi semua, godaan bagi siapa saja. Manusia akan di uji menurut hal mana yang menjadi titik kelemahannya, apakah dari godaan kerlingan wanita, ataukah dari ketidakmampuan melihat harta yang berlimpah atau gairah untuk menjadi penguasa atau keinginan untuk terus berkuasa sepanjang hayat.

Cerita Ken Arok dan Ken dedes akan terus berulang di setiap waktu, sampai akhir dunia tiba, di mana pada akhirnya semua manusia harus mempertanggung jawabkan atas semua perbuatannya.

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (Surga). (QS. 3:14) Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Rabb mereka ada Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Mahamelihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. 3:15)