KETIKA MIMPI KEMATIAN NAMPAK DEMIKIAN NYATA

Kulihat sesosok tubuh yang telah memaku, tanpa gerakan tanpa nafas di dada. Ternyata seseorang itu adalah aku. Aku melihat diriku sendiri telah mati. Tapi anehnya aku merasa sangat ketakutan karena kemaksiatan demi kemaksiatan masih terus kukerjakan dan sampai usiaku purna ternyata aku belum mampu menghilangkannya.

Ah, ternyata hanya mimpi, tapi kenapa nampak demikian nyata. Bahwa ketika kita mati yang terjadi hanyalah perpindahan alam kita, dari alam dunia kepada alam ruh, dimana kita tetap akan ada, kita tetap bisa melihat semua, hanya semua yang tak lagi bisa melihat kita. Pada saat itu hati kita menjerit kepada keluarga yang kita tinggalkan, namun mereka hanya bisa menangis tanpa sedetik pun memandang kepada kita yang masih berada di sekitar mayat. Pada saat itu dimana kita akan segera menjalani ritual kematian, di mandikan, di kafani, di sholatkan, dan lalu di kuburkan kita semua menyadarinya, melihatnya bahkan turut mengiringi sang mayat, tubuh kita yang fana. Pada saat itu kita tengah di timpa ketakutan yang sangat luar biasa, akan dosa dosa kita yang belum sempat kita sesali dan taubati, atas ketercelaan sikap dan kata kita kepada keluarga istri dan anak anak kita, kepada teman dan tetangga kita, inginlah pada saat itu kita kembali untuk meminta maaf terlebih dahulu kepada mereka. Pada saat kematian kita itu kita pun teringat kepada segenap ibadah yang kita tinggalkan dan segenap amal sunah yang tidak pernah kita kerjakan. Sungguh pada saat kematian itu tiba kita sangat ingin mengerjakan kebaikan, ibadah, sholat, dan dzikir sekali pun hanya sekedar mengucap kata Allah, namun semuanya sia sia, tidak lagi kita mampu kita lakukan karena sekian lama waktu yang di sediakan untuk kita menambah tabungan kebaikan kita telah kita sia siakan begitu saja.


Dan tibalah saat itu, di mana kita telah tertutup rapat oleh tanah kuburan, dimana rumah seluas 1 X 2 telah benar benar menjadi peristirahatan di saat penantian kita, sendiri, bertemankan amal kita, yang rupawan berbau wangi ataukah sang buruk rupa yang berbau sangat busuk. Tibalah saat datang pertanyaan malaikat yang bisa tidaknya kita menjawabnya tergantung kepada amal amal kita di dunia, dan kita cuma bisa pasrah mendapatkan pukulan gada di kepala di saat kita tidak bisa menjawab, Siapa Tuhanmu,dst.

Demikianlah memang, pada saat seseorang mati awalnya dia akan merasa tengah bermimpi. Maka dia akan melihat ketika orang orang bertakziah, memandikannnya, mengkafaninya sampai menguburkannya. Lantas ketika orang orang telah meninggalkannya barulah Allah mengembalikan ruhnya dan sadarlah seseorang itu, dan di sanalah dia akan sadar bahwa dirinya telah mati, dan menjerit meminta tolong, dimana pada saat itu hanya Allah lah yang bisa menolongnya.