PILPRES 2019 KEMUNGKINAN BESAR HANYA AKAN DI IKUTI OLEH 2 CALON, GERINDRA, DEMOKRAT, PKS KEMUNGKINAN NAIK SUARANYA, PDIP GOLKAR AKAN TURUN

Menurut saya hanya  akan 3 calon presiden di pilpres 2019, Pak Jokowi salah satunya. Untuk satu pasangan lagi masih harus kita lihat apakah Pak Prabowo akan mendapatkan kendaraan untuk kembali maju dalam pilpres 2019. Partai Gerindra nampaknya akan menjadi partai yang banyak mendapat limpahan suara karena konsistensinya dalam beroposisi terhadap pemerintahan Jokowi. Pemerintahan sekarang oleh banyak masyarakat di anggap membuat kehidupan makin sulit, harga harga naik, pajak meningkat. Prestasi Pak Jokowi yang sangat moncer yakni membangun infrastruktur, sehingga dalam jangka Panjang rakyat Indonesia akan sangat di untungkan, menjadi tidak berarti, terlebih infrastruktur di bangun dengan utang yang notabene harus di bayar seluruh rakyat Indonesia juga.

Prabowo sekali pun dalam 3 tahun ini nyaris tidak lagi terdengar suaranya nampaknya masih akan mendapatkan suara signifikan, demikian juga partainya Gerindra, bisa jadi akan menempel ketat di bawah suara Partai Golkar dan PDIP yang hampir di pastikan akan merosot drastis.
    1.     Partai Nasdem 8.402.812 (6,72 persen)
    2.     Partai Kebangkitan Bangsa 11.298.957 (9,04 persen)
     3 .   Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79 persen)
    4.     Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 23.681.471 (18,95 persen)
    5.     Partai Golkar 18.432.312 (14,75 persen)
    6.     Partai Gerindra 14.760.371 (11,81 persen)
    7.     Partai Demokrat 12.728.913 (10,19 persen)
    8.     Partai Amanat Nasional 9.481.621 (7,59 persen)
    9.     Partai Persatuan Pembangunan 8.157.488 (6,53 persen)
    10. Partai Hanura 6.579.498 (5,26 persen)

Sangat berat untuk mendapatkan suara sampai 18 % bagi PDIP dan 14 % bagi Golkar seperti pileg 2014, terutama karena selama ini dua partai ini sangat kental dukungannya kepada pemerintahan, terutama PDIP yang di kesankan sebagai partainya Pak Jokowi. Suara suara partai pendukung pemerintah kemungkinan akan turun kecuali beberpa partai seperti PKB dan PAN yang punya basis masa khas. Sementara Hanura akan meluncur karena ketinggian partai ini di pileg 2014 tidak lebih karena iklan massif dari media Hari Tanusudibyo, yang kemungkinan akan di gantikan oleh Perindo nya Hari Tanosudibyo. PPP, Nasdem, tampaknya juga akan mengalami penurunan terutama nasdem yang telah gagal menunjukkan dirinya sebagai partai yang berjuang untuk pembaharuan dan hendak melakukan restorasi di Indonesia. PKS dan Demokrat kemungkinan akan mengalami kenaikan suara . PKS seperti Gerindra yang konsisten beroposisi dan Demokrat  karena wibawa dari SBY yang masih tersisa. Demokrat bisa lebih menarik perhatian bagi kaum muda bila bisa melepas Agus Yudhoyono sedari sekarang, dengan performa yang lebih meyakinkan. Kaum muda bisa sangat tertarik dengan penampilan dari Agus yang muda dan tampak cerdas. 

Sebenarnya Prabowo punya peluang sangat besar, namun sayang beliau tidak memanfaatkan moment kesulitan rakyat sekarang ini untuk benar benar beroposisi menyuarakan suara rakyat. Akibatnya bisa jadi akan timbul kesan bahwa beliau hanya butuh suara kita pada saat pemilu saja. Mestinya Pak Prabowo lantanglah bersuara untuk menyuarakan suara rakyat mengingat pada pemilu lalu 47 % rakyat mempercayakan suaranya padanya, maka berjuanglah menyampaikan aspirasi dari jutaan pendukungnya itu.

Maka Pilres 2019 kemungkinan besar akan di ikuti oleh 2 calon saja. Apakah Jokowi VS Prabowo lagi, Jokowi VS Gatot Nurmantyo, kita akan saksikan bersama sama di tahun 2019 mendatang. Untuk partai baru tampaknya tidak akan ada satu pun yang mampu menyodok ke urutan atas, bahkan untuk sekedar bertahan pun kemungkinan besar sangat berat, bagi PSI, Partai Karya, Partai Garuda. Hanya Perindo karena masifnya iklan Perindo yang akan eksis.