Penasaran atas informasi
beritahat.com bergerak menyisir peredaran narkoba di kalangan anak pelajar,
khususnya di kalangan SMA. Beritahati.com dapat kesempatan bertemu salah
seorang pelajar SMA, yang ternyata sudah menjadi pengecer narkoba jenis ganja.
Sebut saja, Dika (nama samaran)
pelajar kelas dua SMA yang sudah menyambi selama satu tahun menjadi pengecer
ganja paket kecil.
"Dah dari kelas satu bang, biasa
yang diecer itu, gocapan (Rp 50 ribu) sama cepean (Rp 100 ribu)," ujar
Dika saat di temui Beritahati.com di sebuah warung di kawasan Senayan, Jakarta
Pusat, Sabtu (9/4).
Dika mengatakan, dirinya mendapatkan
ganja dari seorang pria berinisial B yang tinggal di kawasan Srengseng, Jakarta
Barat. Dari B, Dika membeli paket ganja dengan ukuran berat satu ons, yang
biasa di sebut dengan ukuran 'satu garis' dengan harga Rp 1 juta.
"Belinya satu garis, satu
juta," ujar Dika.
Dari ganja ukuran satu ons itu, Dika
mengaku meraciknya kembali menjadi ukuran ganja paket kecil berisi 3 atau 4
linting dan dijual seharga Rp50 ribu.
"Dari satu garis itu bisa jadi
40 paket. Paket gocapan (Rp 50 ribu). Keuntungannya bisa 100 persen,
Bang," kata Dika.
"Iya, untungnya dua kali lipat,
Bang. Lagian yang nyari banyak, kalo sekolah, biasa bawa 5 paket yang gocapan,
sehari langsung habis. Belom lagi sama temen-temen di rumah, satu hari 10 paket
langsung habis. Segaris itu [paling lama seminggu habis," ungkap Dika.
Dika mengatakan, peredaran ganja yang
dilakukan pria berinisla B tersebut mempunyia jaringan langsung dari aceh.
Sekali pengiriman dari Aceh, B bisa dapat ganja berkilo- kilo.
"Beli satu kilo juga ada sama
dia (B). Satu kilonya, Rp 4 juta. Katanya sih jaringan dari Aceh langsung, tapi
rincinya, saya enggak tau juga," imbuhnya.
Itu ganja, beda lagi kalau harga putaw.
Perederan putaw juga masih marak di Ibu Kota. sebut saja, di Kampung Boncos,
Petamburan, Jakarta Barat, putaw dibadrol dengan harga murah.
"Per 'pahe' putaw dijual Rp 20
ribu hingga rp 50 ribu. Takarannya 0,2 gram sampai 0,3 gram. Tapi banyak juga yang
beli sampai 0,5 gram," kata seorang warga Kampung Boncos yang enggan
disebutkan namanya.
Satu lagi lokasi maraknya narkoba,
yakni di lingkungan kampus. Di lembaga pendidikan pendidikan tinggi tersebut,
aroma narkoba jenis sabu sangat menyengat. Beritahati.com, pun mencoba
mendatangi satu kampus di bilangan Meruya, Jakarta Barat.
Tiba di lokasi kampus pada Sabtu
(9/4) sekira pukul 20.00 WIB, tampak aktifitas belajar mengajar sudah tidak
ada, namun di pinggir lapangan dan kantin lantai 2 kampus, nampak beberapa
mahasiswa, khususnya kaum pria asyik berkumpul dalam kondisi gelap.
Mereka berkumpul 5-10 orang di tempat
itu. Sesekali terdengar suara tertawa keras. Beritahati.com mendatangi lokasi
itu dan coba menanyakan kepada salah seorang mahasiswa. Reza, namanya. Reza
mengatakan hanya sabu-sabu yang diminati mahasiswa.
"Bang nyari 'putih' (sebutan
sabu di kalangan anak kampus)? Ada?" balik tanya Beritahati.com. Mahasiswa
tersebut langsung mengiyakan dengan mengatakan ukuran paket sabu yang ada.
"Ada 'pahe' (paket hemat) nih,
Rp 200 ribu," ujar Reza.
Selanjutnya, Reza menanyakan, berapa
banyak yang akan di beli. Sebelumnya Reza sempat berbicara kepada
Beritahati.com, soal berapa saja harga sabu sabu tergantung timbangan beratnya.
"Mau yang berapa Bang?, se-Ji
(satu gram) Rp 1,6 juta, setengah Ji (0,50 gram, Rp 800 ribu). Kalo Seprempi
(0,25 gram, Rp 400 ribu)," jelas Reza kepada Beritahati.com sembari
tertawa pelan.
Lanjut Reza, para pengecer di
kalangan kampus, ada juga seorang pengecer yang juga bertatus sebagai mahasiswa
di kampus, namun ada juga pengecer yang berstatus Alumni, atau mantan mahasiswa
kampus tersebut yang kembali nongkrong di kampus.
Reza mengatakan para pengecer di
kalangan kampus mempunyai link bandar yang berbeda-beda. Meski berbeda, tapi
harga narkoba yang dari tangan bandar turun ke tangan pengecer tetap sama,
yakni Rp 1 juta untuk satu gramnya. Para pengecer, ujar Reza, menjualnya dengan
harga Rp 1,6 juta per gramnya.
"'Atas'nya (Bandar) emang
beda-beda, tapi harganya sama. Yang beda itu cuma kualitas 'barang' nya,
harganya sih sama aja, Rp 1 juta se-ji nya kalo dari atas (Bandar)," tutup
Reza.
Betapa
berbahayanya narkoba dapat di lihat dari gambaran di atas bahwa saat ini
narkoba sudah tersebar dengan begitu mudahnya dan begitu murahnya. Dengan harga
per poket sekali pakai yang cuma 50 ribu di Jakarta atau 100 ribu untuk jenis
ganja dan putaw, 200 ribu paket kecil sabu tetaplah sangat murah. Betapa
berbahayanya untuk seseorang yang sudah terlanjur menjadi pecandu bagi barang
barang haram tersebut. Tak heran bila seorang pecandu akan selalu membutuhkan
uang untuk dapat terus menerus menkonsumsi narkoba jenis apa pun itu. Bila dia
bekerja maka otomatis gajinya akan habis hanya untuk memuaskan narkobanya. Bila
masih kurang uang di rumah yang akan menjadi sasarannya, uang kebutuhan rumah
tangganya, uang orang tuanya , uang saudaranya, bahkan uang anaknya bila si
anak yang bekerja. Bila kebutuhan akan narkoba tersebut tidak terpenuhi maka
dia akan mengalami satu keadaan yang di sebut sakaw, satu keadaan dimana
badannya akan menggigil dan terus terusan meracau meminta narkoba yang di
canduinya. Bila Narkoba atau sabu kita ambil contoh, terpenuhi, maka akan
tenanglah dia, dia akan tenang mengunci kamar dan asik dalam sabu sabu
isapanya. Jangan heran bila menjumpai tubuh pecandu sabu sabu menjadi lebih
gemuk dan berisi, karena dia sangat kuat makan, terlebih di waktu malam.
Pecandu sabu sangat senang bergadang, karenanya dia sering makan di waktu
malam. Dan karena sering bergadang, bangunnya pun akhirnya di waktu siang.
Pecandu
narkoba mempunyai kepribadian yang kurang baik karena untuk mencukupkan
nafsunya dia akan tega berbuat apa saja. Misalnya berhati hatilah meletakkan
dompet berisi uang atau atm karena dia tidak segan untuk mengambil uang di
dompet itu milik siapa pun, sekali pun itu milik ibunya. Dan bila ketahuan dia
akan berbuat seolah tidak terjadi apa apa, seolah olah bukan dia pelakunya.
Terdapat kejadian bahwa seorang ibu kebingungan ketika mengambil uang dengan
atm tidak bisa diproses karena salah kartu dan kemudian di sadari bahwa atm
tersebut bukanlah miliknya, milik anaknya yang seorang pecandu sabu sabu.
Demikian juga berhati hatilah bila menyimpan emas atau harta lain semisal surat
rumah atau motor karena pecandu narkoba tidak akan segan untuk mengambilnya dan
menguangkannya, lagi lagi untuk memuaskan nafsunya akan narkoba. Dalam keadaan
sakaw pecandu narkoba akan tega berbuat apa saja, bahkan kasar dan memukul
anaknya yang masih kecil, memukul istrinya yang lembut, memukul ibunya, memukul
bapaknya. Semua di lakukannya dalam keadaan sadar atau tidak sadar, namun dia
tak sanggup lagi mengendalikan perbuatannya karena kelemahannya akan control
terhadap kemampuan psikomotoriknya.
Dalam keadaan
tidak mampu mengendalikan diri tersebut sangat susah bagi kita untuk meminta
pertanggung jawaban mereka. Ibaratnya memenuhi kebutuhan mereka pun mereka
tidak sanggup, apalagi untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Kebutuhan
keluarganya pasti akan terabaikan. Tanpa kesadaran dari si pecandu dan orang
orang di sekitarnya keadaan akan terus semakin memburuk. Semakin menghabiskan
harta di rumah, semakin kasar. Namun terpenting adanya kesadaran dari si
pecandu adalah yang utama, karena dari sanalah upaya penyembuhan akan di mulai.
sangat berat upaya rehabilitasi bagi pecandu narkoba. Akan memakan waktu sangat
lama, dan menghindarkan si pecandu dari lingkungan yang sama. Bahkan di sebut
dalam 2 tahun fungsi organ baru akan bisa normal kembali dari pemakaian sabu
sabu terakhir.
Beberapa hal
yang bisa di lakukan untuk pecandu narkoba:
Bertaubat,
berdoa dan memperbanyak ibadah, sebagai hal yang utama karena segala sesuatu
harus bermohon kepada-NYA
Meminum air
putih yang banyak sebagai upaya mempercepat pembuangan zat sampah di tubuh
Rajin berolah
raga agar berkeringat atau memperbanyak kegiatan positif agar pikiran tidak
terus terkenang kepada narkoba
Memakan buah
buahan segar sebagai detox alami
Obat obatan
kimia atau herbal untuk detox tubuh, dengan dosis di atur agar jangan sampai
menjadi masalah baru
Melakukan bekam
dan rukyah untuk detox tubuh dan pengobatan kejiwaan
Jauhkan dari
lingkungan yang sama, harus ada kerjasama dengan seluruh anggota keluarga untuk
membantu dalam pengawasan
Beberapa hal
di atas cuma upaya untuk menyembuhkan pecandu narkoba. Tetaplah kesadaran dari
si pecandu narkoba akan sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan seorang
sembuh dari kecanduannya.