ENTAH MENGAPA RASA ITU ADA (RASA SESAAT YANG TIDAK SEHARUSNYA ADA)

ENTAH MENGAPA RASA ITU ADA

Entah mengapa rasa itu ada
Di saat bukan waktunya
Di tempat bukan seharusnya
Kasih sayang yang kembali hadir menghiasi  rasa
Membuat ceria jiwa di satu masa
Namun di lain waktu resah melanda terasa di dada

Entah mengapa rasa itu ada
Keinginan untuk selalu berjumpa
Memandang wajahnya yang jelita
Melihat senyumnya
Mendengarnya lembut bertutur kata

Setelah sekian lama bersama
Entah mengapa rasa itu tiba tiba ada
Tak dapat aku menjawabnya
Karena sungguh aku pun tak tahu sejak kapan dia mulai menyapa

Dalam satu kepasrahan jiwa
Ku berdoa
Semoga rasa ini cuma rasa sesaat yang menggoda
Dan tak seharusnya ada
Karena DIA
Telah berikan yang terindah

Mencintai itu fitrah, lumrah hadir di dalam hati manusia, tidak laki laki tidak perempuan sama. Maka seseorang bisa jatuh cinta kepada siapa pun dalam kehidupan ini. Seseorang bisa jatuh cinta kepada artis pujaannya, bisa jatuh cinta kepada presidennya, kepada gubernurnya yang ganteng dan banyak lagi yang lain.

Mencintai adalah rasa menyukai, rasa menyayangi, rasa menginginkan, rasa senang bila berada di dekatnya, rasa berdebar jika memandangnya atau kikuk jika bertemu dengannya. Bila keadaan di atas kita rasakan bisa jadi itu adalah indikasi dari mulai berseminya rasa cinta dalam hati. Terlebih bila muncul rasa ingin selalu bertemu, ingin memandangnya, ingin di dekatnya, maka sudah hampir pasti telah ada cinta di dalam hati terhadap seseorang itu.

Mencintai seorang laki laki atau perempuan adalah fitrah. Namun akan jadi masalah bila yang kita cintai adalah suami atau istri orang lain. Di sanalah baru akan timbul persoalan. Bila rasa cinta kepada yang telah tidak sendiri lagi di perturutkan, yang akan terjadi bukannya ketenteraman hati tetapi justru akan menjadi kegelisahan dan bahkan bisa berujung pada keributan.

Cinta memang anugerah namun kehadirannya bisa berarti banyak hal bagi seseorang, bisa di ingatkan kita kepada kecintaan kita yang sejati yakni istri suami kita, bisa di ingatkan kita akan besarnya godaan yang bisa membawa kita keneraka bila kita takluk kepadanya, dan bisa jadi dia menjadi azab bagi kita entah karena kesalahan kita terdahulu atau mungkin karena doa seseorang yang pernah kita sakiti hatinya.

Maka mencintai kekasih hati kita buah hati kita yang telah kita renggut dia dari kasih orang tuanya, telah kita biarkan dia melahirkan benih benih cinta kita, telah kita susahkan dia dengan mengurus semua urusan rumah tangga kita, dan bahkan kita ganggu kelelapan tidur malamnya setelah seharian letih menyelesaikan pekerjaan yang tiada habisnya dengan gangguan yang akan menghabiskan energinya yang tersisa. Kembali kepada buah cinta kita kekasih hati belahan jiwa yang telah dengan setia mendampingi hidup kita sepanjang hayatnya itulah yang harus kita lakukan. Yakinlah bahwa "cinta sesaat yang menggoda" itu tidak akan membawa bahagia di jiwa, tidak akan menenteramkan hati. Ingatlah bahwa tidak ada manusia yang sempurna, setiap jiwa pasti mempunyai kelemahan dan kekurangan, maka melihat kelebihan dan kebaikannya itulah yang harus kita lakukan.


Cinta bagaimana pun tetap adalah anugerah terindah bagi kita manusia, yang jadi masalah cuma bagaimana kita menempatkannya dalam kehidupan kita.