Mendidik anak di pesantren sudah tentu dengan tujuan mendapatkan anak yang sholeh sholehah namun benar kata pimpinan ponpes Al Abqory tadi bahwa keberhasilan pendidikan anak tetap tergantung kepada anak sendiri tentang bagaimana motivasinya dalam belajar dan menuntut ilmu, bagaimana kecerdasannya dan bagaimana konsistensinya dalam menjalani semua. Tanpa ada semangat dari si anak pendidikan akan gagal. Barulah kemudian faktor guru/ustad di pesantren, faktor kurikulum dan segala hal dipesantren yang menentukan kesuksesan anak. Sekalipun pesantren sudah menyusun jadwal sedemikian padat, kitab kitab yang sedemikian lengkap tetap saja akan sia sia bila anak sendiri tidak sungguh sungguh dalam pendidikannya.
Selain faktor di atas keberhasilan pendidikan anak juga di tentukan oleh faktor tidak langsung, salah satunya yakni faktor dukungan orang tua dan faktor kehalalan nafkah yang di pakai dalam pendidikan anak dipesantren. Tanpa keperdulian orang tua dengan pendidikan anak dalam artian kepasrahan orang tua tanpa lagi mau mengecek bagaimana progresnya. Ditambah dengan campuran nafkah tdk halal maka hampir dapat di pastikan pendidikan anak akan gagal sekalipun anak telah di titip di ponpes terbaik. Hal ini karena nafkah yang kurang baik akan berimbas pada beratnya anak menerima ilmu atau pada perilaku anak yang tidak baik sehingga menjadi bertolak belakang dengan upaya mendidik anak yang akan dilakukan ponpes dalam rangka memperbaiki akhlaknya. Wajar bila pihak ponpes mewanti wanti kami orang tua agar membiayai anak dengan harta yang benar benar hàlal.
Pendidikan adalah satu proses sangat panjang, tidak bisa instan. Pendidikan akan berlangsung sepanjang hayat maka siapa pun harus bersabar menjalani pendidikan yang tengah dijalaninya. Bila anak kita sudah masuk pondok kewajiban kita kemudian adalah mempercayakan sepenuhnya pendidikan kepada mereka para guru, ustadz ustadzah dan kyai di sana. Yang harus terus kita lakukan adalah mendoakan anak kita tanpa henti agar anak anak kita berhasil menggapai cita citanya. Berhasil menjadi anak yang sholeh sholehah.
Orang tua harus terlibat secara aktif dalam proses pendidikan yang tengah di jalani anaknya. Peran Ayah dan Ibu sangat sentral dalam proses pendidikan yang tengah di laksanakan. Sekali pun terbentang jarak orang tua harus tetap secara proaktif terlibat dalam pendidikan anak anaknya. Ayah tetap harus memberikan uswah dan suri tauladan yang baik kepada anak anaknya, melalui contoh dan melalui perkataan dan melalui hal apa pun yang menjadi momen bagi si ayah. Jangan sampai semua di serahkan kepada ibu hanya karena alasan ayah sibuk bekerja. Tidak adanya peran ayah bisa menjadi hal buruk bagi perkembangan putra putrinya, terlebih biasanya anak wanita menurut psikolog akan cenderung dekat dengan ayahnya. Maka Ayah harus benar benar menempatkan dirinya di sana, dalam tumbuh kembang putrinya sehingga putri kita benar benar melangkah di jalan yang benar benar benar dan tidak tersalah arah karena mendapatkan pengaruh yang tidak betul dari laki laki selain ayahnya. Banyak terjadi anak kehilangan figur orang tua sehingga anak tersalah dalam melangkah dan pada akhirnya mengecewakan semua.
Anak adalah amanah dari Allah, maka kita selaku orang tua harus benar benar menjadi pribadi yang telah selesai dengan diri kita, jangan justru menjadi beban bagi istri atau anak anak kita, seharusnya memberi contoh justru terjebak dalam jiwa kekanak kanakan, ketakutan, kepengecutan, ketidakmampuan berbuat, ketidak mampuan memutuskan dan banyak ketidakbisaan lainnya. Karena jika hal itu yang terjadi maka di benak si anak akan muncul kekecewaan demi kekecewaan dan bisa berbuah pada menoleh ke arah contoh figur yang salah apakah artis, apakah teman dan lain sebagainya. Tentunya kita tidak ingin jika anak anak kita yang harusnya merujuk pada kita sebagai kebanggaannya justru menjadikan orang lain sebagai uswah, masih mending jika figur baik, jika figur buruk yang di pilih celaka lah kita akhirnya. Maka mari menjadi figur orang tua yang benar benar benar, sehingga kelak anak anak kita akan menjadi bekal kita ketika semua amal kita akan terputus kecuali salah satunya dari anak sholeh sholehah yang terus mendoakan kita. Mudah udahan kita menjadi salah satu orang tua yang bahagia itu. Aamiin