MEREPARASI MENTAL ANAK YANG TERKOYAK

Dalam keseharian sering terjadi bahwa orang tua memarahi anak. Dan entah karena terlalu lelah atau beban pikiran yang sangat berat oleh pekerjaan di kantor, atau satu keadaan di mana orang tua menuntut anak untuk dapat melakukan satu tugas semacam hapalan yang tidak dapat di kerjakan dengan baik oleh si anak maka dalam keadaan demikian terkadang anak menjadi down secara mental. Bila keadaan ini di biarkan berlarut larut tanpa kita sadari mental anak akan menjadi rusak karenanya.

Tanda sangat jelas berdasarkan pengalaman dan pengamatan kami adalah adanya perubahan sikap dan perilaku si anak. Anak menjadi diam dengan tiba tiba, menangis, sedih dan menjadi tertutup. Bila keadaan ini di diamkan ibarat luka semakin lama dia akan semakin dalam dan sangat susah untuk mengobatinya. Bila kita orang tua melihat sesuatu yang berubah pada kata-kata, sikap dan perilaku si anak maka tindakan harus langsung di lakukan.

Memberi tugas semacam hapalan atau perintah haruslah realistis dan jangan sampai membebani anak, tanda anak terbebani adalah anak menjadi rewel dan bahkan biasanya hapal dalam 1 hari kemudian justru menjadi baru hapal dalam berminggu minggu. Hal ini bisa terjadi karena beban mental menjadikan anak tidak konsentrasi dan fokus sehingga justru tidak lagi mampu menghapal. Pada keadaan demikian buatlah pengukuran agar kita bisa tahu persis berapa kemampuan anak dalam menyelesaikan tugas-tugas atau hapalannya. Rangkullah dan sayangilah, bimbinglah dengan penuh kasih sayang terhadap anak kita di saat dia tengah menyelesaikan hapalannya, dan bahkan selesaikan bersama sama sehingga anak merasa senang dan suasana senangnya akan membuat semua jaringan otaknya merekah dan memperbesar kapasitas belajarnya, mengingatnya, menghapalnya.

Ketika memarahi anak, jangan sampai meledak tanpa kendali, membentak sekeras kerasnya, apalagi sampai memukul. Bila hal ini di lakukan maka akan putus beribu ribu sel otak si anak sehingga dalam masa selanjutnya akan terjadi ketidakseimbangan perilaku. Maka sehabis peristiwa kemarahan orang tua tanpa kendali tersebut si anak akan terkadang menjadi gampang menangis, gampang marah marah, gampang bersedih, gampang berteriak, dan untuk anak yang sangat lembut dan sensitif dia akan menjadi super cengeng karena mental yang demikian tertekan. Marah adalah sesuatu yang manusiawi, namun sebisa mungkin hindarilah marah kepada anak. Sayangilah, sapalah dengan lembut, pandanglah dengan penuh cinta, sekali pun si anak berbuat salah.

Mendidik anak adalah investasi yang jauh lebih berharga dari emas dan intan permata karena hasilnya adalah surga manakala kita letakkan investasi itu di tempat yang benar. Maka sabar dan sayang adalah kunci untuk mencapai hasil investasi tertinggi bernama anak tersebut.