KETIKA IMAN DI CURI SETAN

Lihatlah ketika harta tercuri maka ceritanya kemudian adalah keributan sampai satu RT dan bahkan satu kelurahan mendengar. Dari latar belakang, bagaimana pengamanan rumah sampai kepada siapa dan bagaimana pencuri bisa masuk kedalam rumah. Berbeda bila yang dicuri adalah iman seseorang. Seseorang sering kehilangan iman tanpa beban dan seringkali tak merasa kepergiannya atau kehilangan akannya.

Begitulah memang, kita seringkali membesarkan hal hal kecil sementara hal yang sebenarnya besar justru kita kecil kecilkan. Maka kepergian iman karena tercuri oleh dahsyatnya tipu muslihat setan justru kita anggap bukan hal yang penting. Padahal kehilangan iman adalah hal yang paling di takutkan oleh Shalafussholeh, orang alim terdahulu. Dijaman serba hedonis sekarang ini dimana sesuatu dinilai hanya dari yang tampak dan keduniaan maka kepergiaan iman adalah sesuatu yang seharusnya lebih menyedihkan dari kehilangan apa pun.

Kehilangan iman di dada tandanya sangat jelas yakni dari makin jauhnya seseorang dari nilai nilai Ilahi, cenderung mengerjakan kepada kemaksiatan dan justru enggan mengerjakan ibadah dan kebaikan. Bila dua hal itu terlihat maka berhati hatilah dan cepatlah kembali kita mengingat-NYA, jangan sampai Setan semakin jauh membawa iman kita pergi. Karena bila itu terjadi akan semakin susah kita untuk mendapatkan iman kita kembali, dan bila itu terjadi sungguh kita telah mengalami kehilangan yang nilainya jauh lebih besar dari pada dunia dan segala isinya