SHALEH RITUAL ATAU SHALEH SOSIAL LEBIH HARUS DI DAHULUKAN

KESALEHAN RITUAL DAN KESALEHAN SOSIAL, sama pentingnya dan harus bisa teraplikasikan dalam kehidupan. Kesalehan adalah satu hasil dari proses kehidupan. Bagaimana seseorang menjalani kehidupannya akan membentuk pola bagi kesalehan.

Kesalehan secara ritual pada saat seseorang dalam kehidupannya benar benar menjalankan segenap perintah-NYA, dan bahkan secara berlebihan, dalam artian seseorang itu masih menambah ibadah wajibnya dengan ibadah ibadah sunah semacam puasa senin kamis, sholat sunah Tahajjud, dhuha, menyumbang banyak tiap bulan, dll, dll, dll. Sementara Kesalehan sosial di wujudkan pada besarnya rasa kepedulian seseorang pada orang lain dan lingkungannya. Dia akan sangat aktif dalam apa pun kegiatan di kampung, berkumpul setiap ada kesempatan dengan tetangga dan gemar menyambung silaturahmi dengan saudara, tetangga dan siapa pun. Maka sangat jelas makna kesalehan ritual dan sosial.

Namun kita sering kali menjumpai dua jenis kesalehan itu tidak menyatu dalam diri seseorang. Seseorang seringkali di jumpai sangat shaleh secara ritual, namun mempunyai hubungan kurang baik dengan tetangga, sangat ekslusif dalam pergaulan atau seseorang sangat baik dalam hubungan sosial namun dalam prosesi ritualnya seseorang itu sangat jauh, bahkan sampai taraf meninggalkan yang wajib. Seharusnya shaleh secara ritual hampir pasti akan membawa seseorang shaleh secara sosial, karena penjiwaannya kepada keimanan akan berbuah kepada perilaku. Bila shaleh namun perilakunya kurang baik dengan tetangga mungkin masih ada yang salah dalam ibadahnya, apakah di niat, apakah masih salah tata cara, atau pada bacaan yang kurang benar, atau dari sebab uang tdk baik, dsb, dst.

Maka sudah pasti dua jenis keshalehan itu harus dapat kita miliki. Bila pada saat ini kita belum mampu untuk menjadi shaleh secara ritual maka kita harus terus berusaha menjadi shaleh dalam pandangan-NYA. Dan bila dalam bermasyarakat kita belum baik perbaikilah, sambunglah silaturahmi, karena ia adalah juga perintah-NYA yang membuat kita pada akhirnya akan terkategori shaleh secara ritual. Bila belum bisa keduanya, maka usaha selama hayat di kandung badan untuk menjadi lebih baik dalam keduanya adalah sebuah usaha yang mudah-mudahan akan DIA catat sebagai sebuah jihad, jihad menuju pribadi lebih baik.