Pada zaman nabi kemunafikan sudah muncul. Orang orang dengan sifat munafik adalah orang dari dalam barisan sendiri yang gemar membuat kerusakan atas kerapian shafnya sendiri. Karena keberadaan mereka musuh cukup mengamati hancurnya barisan kita tanpa perlu mengeluarkan setetes pun keringatnya.
Kemunafikan membawa seseorang terus saja menghantam kawan seperjuangan hanya karena perbedaan metode perjuangan. Kesamaan bahwa mereka sama sama hendak menegakkan kalimat tauhid dan meninggikan Islam menjadi hal yg justru terabaikan. Akibatnya umat tak kunjung bersatu, terpecah belah, terkotak kotak dalam kelemahan.
Dan musuh pun tertawa penuh kegembiraan. Tinggallah kita kelak mempertanggung jawabkan seorang diri atas pilihan sikap kita karena di sana nanti tidak ada lagi bos kita, tidak ada lagi pimpinan kita, tidak ada lagi komandan kita, tidak ada lagi semua orang orang yang sudah memerintahkan kita dan selama di dunia bisa kita minta bantuan dan perlindungan.