PERTEMUAN DAJJAL DENGAN IBLIS TERKUTUK

Tujuh abad sebelum pelayaran seorang Spanyol, columbus, ke Amerika Utara, Dajjal sedang berada di Amerika Selatan melaksanakan kepentingannya di Puertorico. Ia memutuskan untuk menjadikan Puertorico dan pulau Bermuda sebagai penopang bentuk piramida seperti bentuk piramida Fir'aun, dan merupakan yg terbesar pengaruhnya daripada piramida Fir'aun. Sementara itu, puncaknya adalah "kota dukun yg ditunggu", yakni dirinya sendiri.
Ia mulai mengirim utusan ke beberapa negara di dunia sebagai pedagang. Namun, pada dasarnya, mereka adalah mata-mata yg mengumpulkan gambar dan telinga guna menghimpun berita dan informasi untuknya. Pada abad ke-8 M (abad ke-2 H), ia berlayar menggunakan kapal bertenaga surya di segitiga yg dibayangkannya guna mengunjungi pantai Florida. Tetapi di tengah malam yg gelap, ia melihat bahaya dari kejauhan. Pada pancaranya terlihat bayangan istana dari kaca seperti kristal, dan pada kilauanya, para pengawalnya melihat makhluk-makhluk seperti anjing dan keledai. Mereka menengar teriakan dan bisikanya dalam bahasa yg tidak dipahami.
Dajjal berkata pada para pengawalnya, "Apa yg aku lihat ini?" mereka menjawab, "Wahai tuhan kami, kami hanya melihat cahaya dan menengar bisikan. Kabarkanlah kepada kami apa yg engkau lihat, karena kami tidak dapat melihatnya. Engkau adalah tuhan kami dan melihat apa yg tidak kami lihat." Ia menjawab, "Baiklah, serahkan urusan itu kepadaku."
Kemudian ia mengeluarkan beberapa bahan dari kamarnya di atas kapal, lalu mencampurkannya, sehingga tampak bagi setiap orang yg melihatnya bahwa yg demikian itu seolah-olah gunung bercahaya atau binatang liar bertubuh besar yg bersinar. Ia melihat seluruh makhluk yg mengelilingi istana itu dalam patroli penjagaan seperti tampak berjalan cepat ke dalam istana karena ketakutan. Diantara mereka ada yg terbang menjauhi istana dan menjauhi arah kapal yg semakin mendekati istana sehingga merapat kesana. Akan tetapi, yg aneh adalah bahwa semua pengawalnya mulai menguap dan tertidur seakan-akan mereka dibius sehingga tidak berdaya. Ia pun menguap. Namun tanpa disadari ia meletakkan tangannya pada hidung dan mulutnya serta bersiap-siap untuk memasuki istana yg membingungkan ini. Ia pun dikejutkan oleh puluhan, bahkan ratusan makhluk mirip anjing, keledai, kucing, dan ular yg mengelilinginya sambil menunduk sebagai tanda penghormatan.
Salah satu diantara mereka maju sambil mengulurkan tangannya. Semuanya hitam. Bulunya hitam kelam seperti bulu anjing atau banteng hitam. Makhluk itu berbicara kepadanya dengan perkataan tidak didengar tetapi dipahami melalui telinganya sebagaimana manusia memahami manusia.
Makna perkataannya itu adalah, "Raja agung menantimu. Ia adalah tuhan alam ini. Malam ini engkau menjadi tamunya untuk menyetujui ikatan cinta dan menjalin suatu kerja sama. Engkau menjadi raja yg tampak dan ia menjadi raja tersembunyi."
Dajjal memahami seluruh perkataannya. Lalu ia melewati arak-arakan yg menakutkan, sementara ribuan setan berdesak-desakan mendekatinya. Bahkan jutaan dari mereka, dalam berbagai ukuran tubuh dari sebesar semut hingga sebesar lebah, ruas jari tangan, jari, telapak tangan, dan yg panjangnya seperti hasta manusia, menari dan menyanyikan lagu yg tidak dipahami. Namun ia memahami bahwa mereka sedang bergembira, kegembiraan yg luar biasa seakan-akan mereka menemukan harta pusaka.
Kemudian Dajjal pergi ke aula besar  yg dipenuhi dengan gambar-gambar setan yg didominasi telapak tangan, jemari, jalinan, potongan dan bentuk-bentuk mirip binatang-binatang yg dikenal manusia, sementara yg lainya berbentuk aneh yg belum pernah dilihatnya. Yg paling mencolok adalah gambar kera. Ia melihat pada dinding itu terdapat panel-panel membingungkan. Pada jalinan-jalinannya terhimpun berita, kabar gembira atau makna-makna yg dikhususkan untuk manusia dan jin.
Tiba-tiba mereka menghentikannya di hadapan salah satu makhluk yg sedang menunduk agar mereka masuk kepada tuan besarnya sambil menunduk. Ia menolak. Mereka berbisik padanya, "Ini adalah etika masuk kepada raja yg menjadi tuhan." Maka ia berkata kepada mereka, "Aku adalah raja yg menjadi tuhan." Maka mereka menunduk kepadanya, dan meninggalkannya sendirian.
Kemudian ia masuk sambil menunduk. Ia mendapati dirinya berada di dalam ruangan luas dan gelap. Namun cahaya berwarna jingga tua bersinar dari salah satu sisinya. Tiba-tiba ia merasakan seakan-akan seluruh ruangan itu diterangi cahaya seperti api. Ia mendapati dirinya berhadap-hadapan dengan makhluk yg jelek rupanya, menyeramkan, hampir-hampir membekukan darah dalam salurannya. Kalau saja ia tidak langsung menampakkan diri sebagai orang tua seperti orang tua Najd yg dikenal oleh Dajjal sebelumnya, maka Iblis terkutuk itu mendekatinya tanpa menunduk dan Dajjal mendekatinya tanpa menunduk. Lalu keduanya paling berjabat tangan. Iblis---semoga Allah melaknatnya---berkata, "Wahai manusia (tanda) kiamat, aku telah menantimu sejak kemunculan nabi dari Arab ini untuk kita hamburkan umatnya yg menghadang dan merintangi kita. Permusuhan antara kita dan mereka tidak akan hilang. Entah mereka yg memang atau kita yg memang. Kalau kita memang, kita telah mengalahkan Allah. Kalau kita mengalahkan Allah, kita menjadi tuhan bersama-Nya, yg tidak ada sekutu bagi kita. Itulah saatnya kita mencipta sebagaimana Dia mencipta. Jika tidak, katakanlah padaku, dari mana Allah mendatangkan makhluk-makhluk ini dan menciptakanya dari kaf dan nun? Pasti dia belajar dari tuhan sebelum-Nya dan dapat memahami rahasia-rahasianya, kemudian mengkhianatinya dan menciptakan ini dengan apa yg diketahui-Nya dari rahasia-rahasia itu. Aku dan engkau dapat mencapai apa yg telah dicapai-Nya hanya dengan memusnahkan umat ini. Allah telah mengampuni Nabi mereka atas dosa-dosanya yg terdahulu dan yg akan datang, memberi mereka malam al-qadar yg lebih baik daripada seribu bulan, memberi mereka tempat wukuf di 'Arafah. Mereka kembali dari 'Arafah bagaikan dilahirkan kembali oleh ibunya, memberi mereka istigfar (permohonan ampunan) dan lalu Dia pun menerima ampunan mereka, dan memberi mereka tobat dan menerima tobat mereka selama belum sekarat. Dia telah memuliakan mereka. Lantas, mengapa kita tidak menguasai dan menghancurkan mereka dengan keinginan-rendah dan cobaan hidup berupa harta, anak, wanita, emas, hukum, kekuasaan, dan kedudukan? Kita kirim kepada mereka pembantu kita dari kalangan setan, jin, dan manusia untuk menghancurkan mereka semuanya serta merobek Al-quran dalam dada mereka sehingga mereka menjadi Muslim hanya dalam nama saja. Kita jadikan orang-orang Yahudi, bangsamu itu, sebagai pemegang kepemimpinan serta penerima kurban dan tebusan sehingga mereka menetapkan pajak dan memperoleh apa yg dijanjikan pada mereka untuk menguasai Palestina. Dengan begitu, mereka menjadi penguasa seluruh dunia. Aku menjadi sahabatmu yg tersembunyi dan sekutumu diatas 'arsy dan kekuasaan.

Dari buku Dajjal Akan Muncul Dari Segitiga Bermuda Karangan Muhammad Isa Dawud