Game untuk Menghangatkan, Kerjasama dan Komunikasi
1. Badai Berhembus (The Great Wind Blows)
Strategi
ini merupakan icebreaker yang dibuat cepat yang membuat para peserta latihan
bergerak tertawa. Strategi tersebut merupakan cara membangun team yang baik dan
menjadikan para peserta lebih mengenal satu sama lain.
Langkah-langkah :
·
Aturlah
kursi –kursi ke dalam sebuah lingkaran. Mintalah peserta untuk duduk di kursi
yang telah disediakan.
·
Jelaskan
kepada peserta aturan permainan, untuk putaran pertama pemandu akan bertindak
sebagai angin.
·
Pemandu
sebagai angin akan mengatakan ‘ angin berhembus kepada yang memakai – misal :
kacamata’ (apabila ada beberapa peserta memakai kacamata).
·
Peserta
yang memakai kacamata harus berpindah tempat duduk, pemadu sebagai angin ikut
berebut kursi.
·
Akan
ada satu orang peserta yang tadi berebut kursi, tidak kebagian tempat duduk.
Orang inilah yang menggantikan pemandu sebagai angin.
·
Lakukan
putaran kedua, dan seterusnya. Setiap putaran yang bertindak sebagai angin
harus mengatakan ‘angin berhembus kepada yang …………. (sesuai dengan
karakteristik peserta, misal : baju biru, sepatu hitam, dsb)
============================
2. Lempar spidol
Permainan
ini bertujuan untuk menghangatkan suasana dan menghilangkan kekakuan antar
peserta dan pemandu dan antar peserta sendiri . Pelajaran yang bisa dipetik
dari permainan ini adalah perlunya sikap hati–hati dan cepat tanggap.
Langkah–langkah :
·
Mintalah
semua peserta berdiri bebas di depan tempat duduk masing-masing.
·
Minta
peserta bertepuk tangan ketika Anda melemparkan spidol ke udara, dan pada saat
spidol Anda tangkap lagi dengan tangan, semua peserta serta merta diminta
berhenti bertepuk tangan. Ulangi sampai beberapa kali.
·
Ulangi
proses ke-2 dengan tambahan selain bertepuk tangan juga bersenandung. (
bergumam ) : “Mmmmm….!”.
·
Ulangi
proses ke–3 ini beberapa kali, dan setiap kali semakin cepat gerakannya,
kemudian akhiri dengan satu anti klimaks: spidol Anda tidak dilambungkan, tapi
hanya melambungkan tangan seperti akan melambungkannya ke atas (gerak tipu yang
cepat !). amati : apakah peserta masih bertepuk tangan dan bergumam atau tidak
?
·
Mintalah
tanggapan dan kesan, lalu diskusikan dan analisa bersama kemudian simpulkan.
============================
3. Sepatu Lapangan :
Permainan
ini bermanfaat untuk mendorong proses kerjasama Tim, bahwa dalam sebuah Tim
setiap orang akan belajar mendengar pendapat orang lain dan merekam
masing-masing pendapat secara cermat dalam pikirannya, sebelum memutuskan
pendapat apa yang terbaik menurut kelompok.
Langkah – langkah :
·
Bagilah
peserta ke dalam kelompok – kelompok kecil ( 5 – 6 orang ), 1 orang akan
menjadi pembicara kelompok.
·
Mintalah
setiap kelompok untuk mendiskusikan tentang sepatu lapangan apa yang cocok
untuk bekerja di ‘lapangan’ dan peralatan apa lagi yang dibutuhkan (waktunya
sekitar 5 menit)
·
Mintalah
pembicara kelompok untuk mengingat pendapat yang berbeda dan pendapat yang sama
dari setiap orang di kelompoknya masing-masing.
·
Mintalah
pembicara kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi ini seklaigus
memperkenalkan nama anggota kelompoknya dan apa pendapat orang – orang tersebut
mengenai topik diskusi di atas.
·
Setelah
semua kelompok selesai, kemudian diskusikan : Apakah pembicara telah
menyampaikan pendapat semua anggota kelompoknya secara tepat ? Apa yang
dikurangi? Apa yang ditambah ? Apa yang tidak tepat.
============================
4. Kompak
Permainan
ini bermanfaat untuk menghangatkan suasana dan membentuk suasana kerja dalam Tim.
Langkah–langkah :
·
Jelaskan
kepada peserta aturan permainan ini
·
Bagilah
peserta ke dalam 5 – 6 kelompok, yang penting satu kelompok terdiri dari 6
orang.
·
Mintalah
masing – masing kelompok untuk membuat lingkaran dan satu orang anggota dari masing-masing
kelompok untuk berdiri di tengah – tengah kelompoknya.
·
Katakana
bahwa permainan ini untuk mnguji kita , apakah di antara teman-teman dalam
kelompok itu saling percaya kepada TIM KERJA KITA. Yang berdiri di tengah harus
menutup matanya, dengan ditutup kain, kemudian menjatuhkan diri secara bebas
kea rah mana saja.
·
Sementara
itu teman-teman dalam kelompoknya melingkar dan harus bertanggungjawab atas
keselamatan teman yang di tengah tadi, karena permainan ini bisa – bisa akan
memakan korban, maka jika yang di tenagh menjatuhkan diri kepadanya dia harus
siap dan bertanggungjawab untuk menahan dan melemparkannya kepada teman yang
lain. Begitu seterusnya, dan minta siapa yang di tengah bisa bicara dengan cara
bergiliran .
============================
5. Bercermin
Langkah–langkah :
·
Minta
setiap peserta untuk berpasangan, 1 orang menjadi bayangan di cermin dan 1
orang menjadi seseorang yang sedang berdandan di depan cermin.
·
Bayangan
harus mengikuti gerak – gerik orang yang berdandan.
·
Keduanya
harus bekerja sama agar bisa bergerak secara kompak dengan kecepatan yang sama.
·
Minta
peserta untuk mendiskusikan apa pesan dalam permainan ini.
GAME
MENGHANGATKAN PEMBELAJARAN
Memahat Patung
Permainan
ini bisa dipakai untuk menyadarkan peserta bahwa manusia tidak bisa dibentuk
sedemikian rupa oleh orang lain.
Langkah – langkah :
·
Minta
beberapa orang peserta untuk tampil ke depan;
·
Minta
satu orang untuk menjadi pemahat patung, satu orang lainnya menjadi patung itu
sendiri.
·
Minta
pemahat patung untuk mulai bekerja menjadikan patung itu sesuai dengan
keinginannya dengan cara membimbing posisi kepala, kaki, tangan, tubuh
patungnya (misal : tangan kanan ke atas, tangan kiri memegang kepala, lutut
kanan bertumpu di lantai, kepala belok ke kiri, dsb)
·
Minta
patung untuk menuruti semua posisi yang diminta oleh pemahat (selama proses,
pemahat dan patung tidak boleh saling berbicara)
·
Setelah
selesai, ajukan pertanyaan kepada para pemahat : Apakah menyenagkan membuat
patung sesuai keinginannya sendiri ?
·
Ajukan
juga pertanyaan kepada para pemahat : Apakah menyenagkan untuk dibentuk sedemikian rupa
oleh orang lain ?
·
Kemudian
diskusikan bersama peserta : Apakah
manusia bisa dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain ? Apakah anak – anak
bisa ? Apakah orang dewasa bisa ? Bagaimana tanggapan peserta tentang permainan
ini ?
=========================================
2. Memasukan Spidol ke
Botol
Langkah–langkah :
· Jelaskan kepada peserta bahwa sebelum membahas modul, akan dimulai dengan permainan memasukkan pensil ke dalam botol. Sebelum permainan dimulai siapkan terlebih dahulu sebuah botol yang bisa dimasuki pensil. Sebuah pensil yang diikat oleh 4 utas tali rapia, dengan panjang masing – masing 2 meter. Tali rapia tersebut harus bisa ditarik ke empat arah yang berbeda.
·
Mintalah
8 orang peserta sebagai sukarelawan, sedangkan peserta lain menjadi pengamat.
·
Tugaskan
8 orang peserta tersebut untuk berpasangan (menjadi 4 pasang), pasangan –
pasangan tersebut berdiri membentuk lingkaran dimana di tengah – tengah
lingkaran diletakkan sebuah botol. Salah seorang dari setiap pasangan ditutup
matanya dan bertugas untuk memegang tali rapia yang mengikat pensil. Pasangan
yang tidak ditutup matanya, berdiri di belakang yang ditutup matanya dan
memberikan perintah (aba – aba) untuk memasukkan pensil tersebut ke dalam
botol.
·
Apabila
peserta belum berhasil memasukkan pensil ke dalam botol, mintalah mereka untuk mencoba
beberapa kali sampai berhasil.
·
Setelah
selesai permainan, tanyakan kepada peserta :
·
Mengapa
mereka memilih pasangannya masing – masing?
·
Cukup
mudahkah atau susah untuk memasukkan pensil ke dalam botol?
·
Kalau
mudah apa saja faktor yang mempengaruhi hal tersebut menjadi mudah?
·
Apabila
susah, apa saja yang membuat hal tersebut menjadi susah?
·
Apa
yang dirasakan oleh pasangan yang matanya ditutup?
·
Adakah
interaksi atau komunikasi antara pasangan yang satu dengan pasangan yang lain?
·
Tanyakan
kepada para pengamat, apa yang mereka amati selama proses permainan
berlangsung?
Dari
pertanyaan tersebut temukan kata kunci dari peserta : untuk dapat berhasil
memasukkan pensil ke dalam botol, memerlukan kerjasama di antara mereka, tanpa
kerjasama akan sulit untuk mencapai tujuan bersama.
·
Bahas
bersama peserta faktor–faktor yang bisa mempengaruhi dan menghambat kerjasama.
GAME
PERKENALAN
Siapa Dia?
Langkah-langkah :
·
Minta
semua peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran
·
Minta
seorang peserta untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenai dirinya
dalam bentuk satu kalimat pendek (menyebut, hobi, atau tempat tinggal,), misal:
Nama saya Retno, hobi baca buku.
·
Mintalah
peserta kedua untuk mengulang kalimat peserta pertama, baru kemudian
memperkenalkan dirinya sendiri, misal : teman saya Retno, hobi baca buku, saya
Rahnat, hobi main catur.
·
Peserta
ketiga harus mengulang kalimat 2 peserta sebelumnya sebelum memperkenalkan
diri, demikian seterusnya sampai seluruh peserta memperoleh gilirannya.
·
Apabila
peserta tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan 2 peserta lainnya,
maka ia harus menanyakan langsung pada yang bersangkutan: ‘siapa nama Anda?’
atau ‘siapa nama Anda dan apa hobi Anda?’
==========================
Kisah Angka-Angka
Permainan
ini dipakai agar peserta mengenal satu sama lain dengan cara santai dan
menghapuskan kekakuan.
Langkah-langkah :
·
Mintalah
seluruh peserta berhitung dari nomor 1 dan seterusnya sampai selesai (habis)
·
Minta
setiap peserta mengingat nomor urutnya masing-masing dengan baik, jika perlu
lakukan pengujian dengan menyebut secara acak beberapa angka dan minta peserta
yang disebut nomornya untuk menyahut ‘ya’!, atau tunjuk beberapa orang peserta
secara acak dan tanyakan ia nomor urut berapa.
·
Tegaskan
sekali lagi apakah mereka benar – benar mengingat nomor urutnya masing –
masing.
·
Setelah
yakin, jelaskan bahwa Anda akan menyampaikan suatu berita atau suatu cerita
tertentu di mana dalam sepanjang cerita itu akan disebut sejumlah angka –
angka. Peserta yang disebut angka atau nomor urutnya diminta segera berdiri dan
langsung meneriakkan namanya keras – keras kepada seluruh peserta lain. Jika
terlambat 3 detik, peserta dikenakan hukuman ramai – ramai oleh peserta lain.
·
Tanyakan
kepada peserta apakah mereka paham peraturan tersebut?, jika perlu ulangi
sekali lagi dan berikan contoh.
·
Mulai
bercerita, misalnya : saudara – saudara, latihan ini sebenarnya sudah
direncanakan sejak limabulan yang lalu, tapi karena beberapa hal, barulah tiga bulan yang lalu ada kejelasan dan kemudian
dipersiapkan oleh delapan orang panitia ……….. dst. Atau cerita lain yang Anda
karang sendiri pada saat itu ( yang penting, dalam cerita itu ada disebutkan
angka – angka nomor urut peserta setiap satu kalimat atau setiap selang satu
menit ).
·
Lakukan
sampai separuh peserta tersebut nomornya atau seluruhnya (bergantung kepada
kecepatan Anda dan peserta dan sesuai dengan waktu yang tersedia)
·
Lakukan
diskusi dengan peserta tentang apa makna permainan ini dan dapat digunakan
untuk apa saja dalam kegiatan latihan, termasuk perasaan – perasaan peserta
sendiri.
·
Simpulkan
==========================
Mencari Jodoh
Langkah-langkah :
·
Buatlah
kalimat pendek yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diberikan ,
misal : Bersama Membangun Kepedulian. Kalimat yang dibuat sebanyak setengah
dari jumlah peserta, kalau peserta 20 orang, harus disediakan 10 kalimat.
·
Pecahlah
kalimat tersebut ke dalam dua bagian dan ditulis di kertas, satu kertas berisi
kalimat “Bersama Membangun” dan satu kertas berisi kata “Kepedulian”.
·
Gulunglah
kedua kertas yang berisi tulisan tadi.
·
Bagikan
kertas – kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak jumlah peserta (apabila
peserta ganjil, satu orang berpasangan dengan pemandu sendiri )
·
Minta
peserta untuk membuka gulungan kertas masing – masing dan membaca isinya yaitu
sepotong kalimat yang belum lengkap.
·
Minta
peserta untuk mencari pasangannya masing – masing agar kalimat itu menjadi
lengkap.
·
Minta
setiap pasangan berkenalan dan mendiskusikan arti kalimat tersebut.
·
Minta
peserta berkumpul lagi dan meminta setiap pasangan memperkenalkan pasangannya
dan menyampaikan arti kalimat kepada peserta yang lain.
==========================
Berdirilah Jika …………
Langkah-langkah :
·
Minta
semua peserta untuk duduk membentuk lingkaran, lalu pemandu berdiri di tengah.
·
Jelaskan
kepada peserta bentuk permainannya, yaitu setiap pemandu mengucapkan kalimat,
peserta mengucapkan kalimat, peserta diminta berdiri apabila kalimat itu sesuai
dengan dirinya; misal : “ Keluarga
saya adalah keluarga pedagang….. “; “ Saya seorang perempuan yang berani bicara
di depan publik……. “ dsb.
·
Ucapkan
kalimat – kalimat yang relevan dengan keadaan peserta (jangan sampai ada
peserta yang tidak pernah berdiri), contoh – contoh kalimat misalnya :
- Saya
adalah petugas lapangan
- Saya
lahir di pedesaan
- Saya
lahir di kota besar
- Saya
memiliki hobby membaca, dsb
·
Setelah
selesai, minta seluruh peserta untuk memperkenalkan nama, asal, dan hal lain
yang berkenaan dengan dirinya secara singkat.