MANUSIA TERLALU MUDAH BERKELUH KESAH DALAM KEHIDUPAN PADAHAL TELAH BEGITU BANYAK NIKMAT YANG DI BERIKAN KEPADANYA

Termenung tadi oleh karena ceramah sang khatib , katanya manusia terlalu banyak berkeluh kesah. Sebagaimana diri, bahwa sakit dan kesulitan membuat lari dan menjadi jauh dari-NYA. Padahal sudah di katakan bahwa ketika seseorang sakit akan tercabutlah 3 hal darinya:
Akan tercabut kegembiraannya di wajahnya
Akan tercabut kenikmatannya makan
Akan tercabut dosa dosanya
Dan ketika kesehatannya kembali akan kembali yang dua dan tidak untuk yang satu, yakni bahwa dosa akan hilang bersamaan hilangnya penyakitnya. Dan tentu yang di maksud adalah bila seseorang tertimpa kesusahan atau kesakitan dan kita ikhlas karenanya, bukannya penuh dengan keluh kesah dan bahkan caci maki. Tidak terima bahwa sakit dan kesusahan hanyalah sementara dan dia hanya datang sesaat di antara waktu yang begitu lama masa kita sehat. Jauh lebih banyak masa kita sehat, masa kita bahagia tanpa kesusahan apa pun bentuknya. Lantas dimana rasa syukur kita bila untuk kesakitan atau kesusahan yang cuma sesaat itu kita penuh dengan keluh kesah.

Bersyukurlah manakala ketentuan itu datang, susah senang, sedih bahagia, miskin kaya, itu semua adalah kasih-NYA kepada kita hamba-NYA. Manakala kita bersyukur maka akan bertambah tambahlah nikmat-NYA, dan manakala kita ingkar dari syukur sungguh mudah baginya hanya sekedar untuk mengingatkan kita agar kita mau kembali kepada-NYA.