ANCAMAN SIKSA NERAKA BAGI WANITA

Riwayat di bawah ini patut untuk menjadi perenungan. Bahwa di jaman serba modern saat ini sangat banyak sekali kita manusia menggampangkan, meremehkan perilaku kita. Dewasa ini misalnya sangat gampangnya para artis wanita yang dengan ringannya meminta cerai kepada suaminya tanpa alasan yang kuat, atau dengan begitu mudahnya mengumbar kejelekan dan permasalahan di daalm rumah tangga kepada publik. Celakanya perilaku artis yang di menjadi tontonan hot bagi jutaan mata ibu ibu rumah tangga ini pun pada akhirnya menulari masyarakat awam. Maka terjadilah perceraian atau keributan keributan karena sebab yang sangat sepele.

Sayidina Ali ra menceritakan suatu ketika melihat
Rasulullah saw menangis manakala ia datang bersama Fatimah.

Lalu keduanya bertanya mengapa Rasulullah saw menangis. Beliau menjawab,
"Pada malam aku di-isra'- kan , aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya.

Putri Rasulullah saw kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya. "Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih.

Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.

Aku lihat perempuan tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kalajengking.
justify; vertical-align: baseline;"> 
Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.

Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.

Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar,
beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang
rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnyasementara malikat memukulnya dengan pentung dari api neraka,"kata Nabi saw.
Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka
disiksa seperti itu?

*Rasulullah menjawab, "Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.

*Perempuan yang digantung susunya adalah istri yang 'mengotori' tempat tidurnya.

*Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.

*Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.

*Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.

*Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya karena ia bisa shalat tapi tidak mengamalkannya dan tidak mau mandi junub.

*Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis.


Dan inilah peringatan kepada kaum perempuan. Namun kita semua harus dapat menjadikannya pelajaran karena siapa pun dapat berbuat kesalahan sebagaimana diatas, perempuan ataukah laki laki. Berpegang teguh dan tidak menganggap remeh norma norma agamalah yang akan menyelamatkan manusia dari pedihnya azab neraka, yang panasnya muncul karena telah dibakar selama ribuan tahun dan seandainya neraka di buka barang selubang jarum saja kearah bumi niscaya bumi akan hancur karenanya. Era globalisasi di mana jaman serba modern tengah melanda bukanlah satu alasan pembenaran bagi permudahan atas hukum karena hukum tak pernah berubah karena dia akan tetap mengikat manusia dari jaman Nabi SAW sampai kelak kiamat datang. Yang harus kita lakukan adalah memilih dan memilah agar perbuatan kita tidak sampai melanggar norma yang menjadi ketentuan-NYA. Dan inilah yang lebih selamat ketimbang menganggap ada beberapa hukum yang sudah berubah karena situasi dan kondisi yang tidak relevan lagi dan bahkan menganggap agama hanya menghalangi kemajuan manusia seperti pernah di nyatakan oleh salah satu tokoh liberal di negeri ini.