Mengasah Diri

Penebang mengasah kapaknya. Pemburu mengencangkan busurnya.

Penulis meraut pensilnya. Mereka harus memperbarui peralatan- nya. Ini

adalah prinsip sederhana tentang produktivitas.


Tak banyak pohon yang bisa ditebang oleh kapak yang tumpul dan aus.

Tak ada buruan yang mampu ditaklukkan oleh busur yang renta. Tak

sebuah kata bisa tertulis dari pensil yang patah. Maka, apa yang harus

Kita asah agar tetap meraih kehidupan pribadi dan karier yang penuh dan

berlimpah'?


Kita memiliki sesosok tubuh yang pasti renta terkikis usia. Juga

kecerdasan yang segera tak banyak berarti tertinggal kemajuan jaman.

Serta sekepal hati nurani yang mudah diburamkan oleh debu-debu dunia.

Maka. tiada yang patut kita rawat selain tubuh agar senantiasa menjadi

rumah yang nyaman bagi jiwa. Tiada yang perlu kita asah selain pikiran

dan ketrampilan agar selalu dapat di gunakan untuk membuka pintu

kemakmuran. Serta, tiada yang harus kita pertajam selain hati nurani yang

memungkinkan kita mendengar nyanyian kebahagiaan hidup ini.